Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Begini Analisis PVMBG dan Magma Indonesia

Kompas.com - 05/02/2022, 12:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Gunung Anak Krakatau dilaporkan kembali mengeluarkan abu panas erupsi dalam beberapa hari belakangan ini.

Berdasarkan data magma Indonesia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pagi ini, Sabtu (5/2/2022), erupsi Anak Krakatau sudah terjadi sebanyak 3 kali, yakni pada pukul 03.54 WIB, 05.32 WIB, dan 10.41 WIB.

Pada pukul 10.41 WIB, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.175 meter di atas permukaan laut.

Fahrul Roji A.Md dari Magma Indonesia menyampaikan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dan durasi 61 detik.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGBG) mencatat, hingga kemarin, Jumat (4/2/2022), gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau, Ini Daftar Gunung Masuk Level Waspada

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi dan tercatat sudah terjadi 4 kali erupsi pada Jumat, 4 Februari 2022, sejak pagi hingga sore hari.

Sementara itu, diketahui ada beberapa gempa yang berkaitan dengan aktivitas magma yang terjadi.

Di antaranya yakni 2 kali gempa harmonik, 1 kali gempa Low Frequency, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 3 kali gempa Vulkanik Dalam, Tremor menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 5 mm.

Untuk itu, masyarakat diminta tidak panik, tetapi tetap meningkatkan upaya mitigasi risiko bencana dari sekarang. 

Sebagai informasi, Gunung Anak Krakatau saat ini statusnya berada di level Waspada.

"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah (Gunung Anak Krakatau) dalam radius 2 kilometer dari kawah," tegasnya.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus 2018 karena Longsor Bukan Ledakan Vulkanik, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com