Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Kilat Terpanjang di Dunia, Tercatat Sepanjang 768 Kilometer

Kompas.com - 02/02/2022, 10:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Meterorologi Dunia (WMO) telah mengonfirmasi dua rekor kilat terpanjang dan terlama di dunia.

Kilat terpanjang terjadi di Amerika Serikat bagian selatan pada April 2020. Kilat tersebut memiliki panjang sekitar 768 kilometer atau nyaris setara jarak dari Jakarta ke Surabaya.

Jarak tersebut lebih panjang 60 kilometer dari rekor sebelumnya yang terjadi di Brasil pada 2018.

Sementara kilatan kedua diukur pada Juni 2020. Kilat yang melintasi perbatasan Uruguay-Argentina dan berlangsung selama 17 detik. Kilat ini lebih lama dari kilatan lain yang pernah terdeteksi.

"Kami sekarang memiliki bukti yang jelas bahwa satu peristiwa kilat dapat berlangsung selama tujuh belas detik," kata Randal Cerveny dari Arizona State University.

Baca juga: Rekor Dunia, Inilah Kilat Terlama dan Terpanjang dalam Sejarah

 

Menurutnya, seperti dikutip dari New Scientist, Selasa (1/2/2022) fenomena kilat terpanjang di dunia ini penting bagi para ilmuwan. Sebab, dapat meningkatkan pemahaman mengenai dinamika petir.

Termasuk di dalamnya bagaimana, di mana, dan yang terpenting mengapa petir atau kilat dapat terjadi seperti itu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kilat yang membentang di selatan Amerika Serikat itu sulit diukur dengan peralatan berbasis darat konvensional.

Hal tersebut membuat ahli meteorologi beralih ke peta kilat pada satelit geostasioner yang memiliki bidang pandang yang jauh lebih luas.

"Kami telah memiliki peralatan pendeteksi dan pemetaan kilat jenis ini (kilat terpanjang) di orbit dan melaluinya kami belajar lebih banyak tentang kilatan besar," papar Cerveny.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta, Kenapa Kilat Petir Terlihat Dulu Sebelum Bunyi Guntur?

Ilustrasi petir saat badai. Kilat adalah nyala cahaya yang menyertai proses terjadinya petir. Saat hujan deras atau lebat, petir dan kilat sering muncul dan menyambar pohon atau gedung-gedung pencakar langit.SHUTTERSTOCK/John D Sirlin Ilustrasi petir saat badai. Kilat adalah nyala cahaya yang menyertai proses terjadinya petir. Saat hujan deras atau lebat, petir dan kilat sering muncul dan menyambar pohon atau gedung-gedung pencakar langit.

Meski kedua kilat terpanjang tersebut terdeteksi pada tahun 2020, baru sekarang WMO mengesahkan peristiwa tersebut sebagai kilat dengan jarak terjauh dan durasi terlama dalam catatan.

Menurut Graeme Marlton dari University of Reading, Inggris, pengesahan sebagai kilat terpanjang harus melalui proses panjang.

Yakni, dari instrumen pengecekan ganda, pengamatan dan verifikasi dari panel ahli sebelum akhirnya dicatat sebagai kilat dengan rekor dunia.

Dengan kedua kilat terpanjang di dunia yang memecahkan rekor terjadi pada tahun 2020 tersebut, ini mungkin mengindikasikan bahwa kilat menjadi lebih ekstrem.

Baca juga: Hujan Disertai Kilat Sering Terjadi, Bagaimana Kilat Terbentuk?

 

 

"Hanya setelah beberapa tahun peristiwa ini dicatat, kami dapat menilai apakah itu menjadi lebih umum," ungkap Marlton.

Namun yang perlu garis bawahi, meski kilat yang diukur tak membuat kontak dengan tanah, panjang dan durasinya menjadi pengingat penting tentang seberapa jauh kilat dapat menyambar.

Jadi pastikan untuk menemukan tempat yang aman untuk berlindung saat mendengar petir.

Temuan tentang rekor kilat terpanjang dan terlama di dunia ini telah dipublikasikan di Bulletin of American Meteorological Society.

Baca juga: Teka-teki Kilat Misterius di Bumi Terpecahkan, Ternyata Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com