Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gejala Omicron pada Balita, Anak-anak, Dewasa, dan Lansia

Kompas.com - 02/02/2022, 07:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Penyebaran virus varian Omicron terus meluas, menyumbang peningkatan kasus yang terjadi beberapa waktu belakangan ini di seluruh dunia. Waspada terhadap gejala Omicron, baik yang menginfeksi balita, anak-anak, orang dewasa hingga lansia.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, varian Omicron ini disebutkan lebih menular, dan dikaitkan dengan penambahkan kasus-kasus baru Covid-19 yang signifikan secara global.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memasukkan varian ini sebagai varian yang menjadi perhatian atau variant of concern (VoC), bersanding dengan beberapa varian sebelumnya seperti Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Meskipun mayoritas kasus yang terjadi tidak terlalu parah, virus baru ini tidak boleh diremehkan karena tetap dapat menyebabkan kesakitan dan kematian.

Untuk itu, perlu kewaspadaan diri terkait dengan gejala virus ini untuk setiap kelompok usia. Berikut beberapa gejala Omicron yang harus diwaspadai.

1. Waspada gejala Omicron pada balita

Melansir Verywell Health, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School Maya Ramagopal menyampaikan, gejala varian Omicron pada anak-anak hampir menyerupai yang dialami oleh orang dewasa.

Gejala yang timbul relatif ringan bagi sebagian besar orang, tapi pada kasus tertentu juga dapat terjadi gejala parah, terutama orang yang belum divaksin atau pasien komorbid.

Baca juga: Gejala Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin

Beberapa gejala Omicron pada balita yang paling umum antara lain pilek, sakit kepala, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan.

Dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John Daniel S. Ganjian, MD, FAAP menjabarkan, belum terlihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Omicron mengalami gejala kehilangan indera perasa dan penciuman.

"Yang biasa kita lihat adalah (gejala Covid Omicron) demam, batuk, dan pilek. Itulah Omicron. Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," ujar Ganjian.

Anak-anak yang terinfeksi varian baru ini kemungkinan akan mengalami batuk yang terdengar keras atau croup.

Menurut Ciputra Hospital, gejala tersebut mayoritas dialami anak-anak berusia di bawah 5 tahun atau balita.

Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras. Kondisi tersebut mungkin dapat disertai demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik.

Keadaan ini dapat diatasi dengan pengobatan di rumah, menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. Namun apabila gejala Covid Omicron pada balita semakin memburuk, maka segera cari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Gejala Omicron pada Anak yang Perlu Anda Waspadai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com