Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Saat Tahun Baru Imlek Selalu Hujan? Ini Penjelasan Pakar

Kompas.com - 31/01/2022, 18:15 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Adapun yang menjadi batas matahari berada di utara atau selatan, ditentukan dari jadwal hari tanpa bayangan untuk setiap kota di Indonesia.

Andi mencontohkan, misalnya di Sabang hari tanpa bayangannya jatuh pada 5 April dan 6 September. Artinya, sejak tanggal tersebut matahari berada di utara, sedangkan 6 September hingga 5 April matahari berada di selatan.

Dengan demikian, awal April hingga awal September di Sabang memasuki musim kemarau, dan awal September hingga awal April memasuki musim hujan.

Baca juga: 3 Manfaat Haisom, Olahan Teripang Kaya Gizi yang Disajikan saat Imlek

Demikian pula di Rote Ndao, di mana hari tanpa bayangan terjadi pada 20 Februari dan 21 Oktober. Sehingga, per tanggal 20 Februari sampai 21 Oktober, matahari berada di utara. Akan tetapi, pada 21 Oktober hingga 20 Februari, matahari berada di selatan.

Maka, akhir Februari hingga akhir Oktober di Rote Ndao memasuki musim kemarau, sementara akhir Oktober hingga akhir Februari memasuki musim hujan.

"Karena tahun baru Imlek terjadi di antara 20 Januari hingga 19 Februari, secara umum, matahari berada di selatan saat tengah hari untuk pengamat di seluruh Indonesia. Ini juga menandakan bahwa di Indonesia masih masuk musim penghujan," ujar Andi.

Pada saat tersebut, baik di China maupun Indonesia sama-sama memasuki musim hujan ketika tahun baru Imlek.

Prediksi hujan di Indonesia 31 Januari-1 Februari 2022

Dihubungi secara terpisah, Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani menyebutkan, bahwa sejumlah daerah diprakirakan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat mulai 31 Januari 2022 sampai 1 Februari 2022.

Wilayah yang diprediksi akan turun hujan tersebut, yakni:

  1. Pesisir barat Sumatera
  2. Pulau Jawa
  3. Kalimantan Barat
  4. Kalimantan Tengah
  5. Sulawesi Selatan
  6. Sulawesi Tenggara

"Hujan dengan intensitas tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kisaran siang hingga sore hari," kata Ida, Senin (31/1/2022).

Dia menambahkan, potensi hujan lebat yang perlu diwaspadai adalah yang diprediksi akan terjadi di pulau Jawa. Sebab, mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi telah terjadi beberapa hari terakhir.

"Dikhawatirkan kondisi dapat menyebabkan kejenuhan tanah meningkat dan akhirnya potensi bencana hidrometeorologi juga turut meningkat," lanjutnya.

BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air dan sungai, memangkas ranting-ranting pohon yang sudah rimbun dan berpotensi patah atau tumbang.

"Masyarakat juga perlu senantiasa memperbarui info terkait cuaca yang dirilis oleh BMKG, perlu juga ada pemahaman yang baik di masyarakat terkait informasi cuaca yang sudah dirilis BMKG sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Ida.

Berkaitan dengan hal tersebut, Anda dapat menghubungi BMKG melalui media sosial @infoBMKG atau dapat menghubungi call center 196.

Baca juga: Sejarah Kalender Imlek dan Mengapa Imlek 2021 Disebut Tahun Kerbau?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com