Pasalnya, bagi mereka perasaan dari pikiran yang mengganggu ini tidak dapat diselesaikan dengan logika, membuat mayoritas penderita OCD mencoba untuk meringankan tekanan obsesi dengan kompulsif, atau mengalihkan perhatian dengan aktivitas lain.
Gejala gangguan obsesif kompulsif kerap diawali dengan pikiran yang memicu rasa cemas dan takut secara terus-menerus.
Seseorang dengan OCD mungkin hanya memiliki salah satu gejala dari obsesif atau kompulsif saja. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan mereka akan merasakan kedua gejala secara bersamaan tanpa disadari.
Adapun gejala obsesif di antaranya:
Baca juga: Inilah Alasan Anak dengan OCD Susah Berkonsentrasi di Sekolah
Sedangkan gejala kompulsif meliputi:
Gejala OCD biasanya muncul secara bertahap dan bervariasi. Jenis obsesif dan kompulsif yang dialami juga dapat berubah seiring berjalannya waktu. Umumnya, gejala OCD akan memburuk ketika seseorang mengalami stres.
Apabila gangguan obsesif kompulsif ini secara signifikan memengaruhi kualitas hidup Anda, segera periksakan diri dokter atau ahli kesehatan mental agar mendapatkan perawatan yang sesuai.
Aliando Syarief, baru-baru ini mengaku mengalami OCD. Penyakit OCD ini telah membuatnya sulit beraktivitas.
Baca juga: Suka Bersih-bersih? Awas Gejala OCD!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.