Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Obat Covid-19 yang Dipakai untuk Varian Sebelumnya, Masih Efektif Lawan Infeksi Omicron

Kompas.com - 27/01/2022, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obat Covid-19 yang tersedia saat ini masih efektif untuk pengobatan infeksi virus corona, meskipun kasus varian B.1.1.529 atau Omicron meningkat di banyak negara, termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tigas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Riset tersebut, katanya, didapatkan dari berbagai pengamatan dan rujukan studi di sejumlah negara yang dirangkum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"WHO menyebutkan tidak ada dampak yg signifikan pada efektivitas pengobatan yang sudah dipakai untuk menangani kasus Covid-19 saat ini. Obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron," terang Wiku dalam konferensi pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/1/2022).

Dia menambahkan, saat ini berbagai negara masih menghadapi situasi pandemi Covid-19 di mana varian Omicron bukan lah satu-satunya strain yang beredar.

Baca juga: Pasien Omicron di Jabodetabek Bisa Dapat Pelayanan dan Obat Covid-19 Gratis, Ini Syaratnya

Namun, dalam kurun waktu dua bulan belakangan, varian Omicron tampaknya mulai mendominasi dibandingkan varian Alpha, Beta, maupun Delta.

Berbagai temuan ilmiah yang dilaporkan WHO juga menyebut varian Omicron mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 dibandingkan varian sebelumnya.

"Hal ini disebabkan varian Omicron memiliki tingkat mutasi yang tinggi yang memengaruhi kemampuannya dalam menginfeksi tubuh," imbuhnya.

Oleh karena itu, Wiku menyampaikan kepada masyarakat terkait upaya pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari paparan virus corona, antara lain menghindari tempat dan aktivitas yang dapat meningkatkan peluang penularan.

Selain itu, menurutnya tindakan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak, serta mengurangi mobilitas) dan 3T (testing, tracing, treatment) menjadi kunci utama pengendalian Covid-19 di Indonesia. 

"Seperti ruangan tertutup yang buruk sirkulasi udaranya, tempat keramaian atau kerumunan, dan interaksi yang terlalu dekat, misalnya percakapan jarak dekat," lanjut dia.

Baca juga: Pasien Omicron di Jabodetabek Bisa Dapat Pelayanan dan Obat Covid-19 Gratis, Ini Syaratnya

Prof Wiku pun mengingatkan masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19, terutama pada kelompok rentan seperti orang lanjut usia (lansia), serta orang dengan komorbid atau penyakit penyerta.

"Segera memeriksakan diri dan menghindari interaksi dan mobilitas ketika merasa kurang sehat terutama mereka yang bergejala dan memiliki riwayat kontak erat," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini sebagian besar pasien Omicron di Indonesia sudah dinyatakan sembuh.

Dijelaskan Wiku, pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet saat ini tercatat mencapai 745 orang.

Sementara, dari jumlah itu sebanyak 717 orang atau 96 persen sudah sembuh, sedangkan 28 pasien lainnya masih dalam perawatan.

Kemudian, dia juga berkata bahwa sebanyak 689 pasien yang dirawat di rumah sakit dinyatakan sembuh, dan 88 pasien lainnya masih dirawat.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Dua Obat Baru untuk Covid-19, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com