Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Banten Terkini, Ahli Ingatkan Mitigasi Gempa Jakarta Sejak 2018 Lalu

Kompas.com - 14/01/2022, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Menurut Abdul, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi gempa, melihat karakteristik gempa menjadi penting.

Hal ini perlu diketahui, karena belajar dari persiapan Kota Tokyo di Jepang dalam menghadapi gempa, ancaman gempa yang diantisipasi sangat jelas, yakni perulangan dari gempa Great Kanto Earthquake yang sudah sangat well studied dengan estimasi kekuatan M 7,9-8,2.

"Dengan demikian, upaya mitigasi yang dilakukan pun sangat jelas, mulai dari penguatan standar bangunan, jalur evakuasi, jalur air untuk antisipasi kebakaran pascagempa, hingga waktu pemulihan infrastruktur dasar dihitung dengan pasti," imbuhnya. 

Tanpa mengetahui karakteristik gempa yang akan terjadi, menurut Abdul, mustahil rencana mitigasi bisa disusun dengan baik.

Saat itu, Abdul menyampaikan bahwa ada banyak peran yang bisa diambil dan dilakukan oleh setiap pihak-pihak terkait, mulai dari pemerintah, pemilik aset baik individu maupun korporasi.

"Untuk fase pra-bencana (mitigasi dan kesiapsiagaan), peran pemerintah adalah membuat dan memastikan regulasi mengenai standar bangunan, tata ruang, dan edukasi berjalan baik," jelas Abdul.

Baca juga: Gempa Terkini: 5 Fakta Dua Gempa Halmahera Utara

Pada saat bersamaan, ia menyoroti regulasi tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk perencanaan gedung atau bangunan di kawasan rawan gempa di Indonesia.

SNI perencanaan gedung atau bangunan di kawasan rawan gempa ini diperlukan supaya ketika bencana gempa itu terjadi, maka tidak ada korban jiwa yang berjatuhan akibat tertimpa bahan bangunan yang retak setelah diguncang gempa.

Para ahli selalu mengingatkan bahwa gempa bumi pada dasarnya tidak akan langsung menelan korban jiwa. Namun, bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa dan jatuh menimpa tubuh seseoranglah yang akan menyebabkan adanya korban jiwa saat bencana itu terjadi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com melalui berbagai platform media sosial yang ada hingga Jumat siang (14/1/2022), banyak yang melaporkan terjadinya kerusakan dan robohnya bangunan di sekitar mereka berada ketika gempa Banten yang terasa hingga Jakarta ini terjadi.

Selain membuat regulasi, menurut Abdul, pemerintah juga perlu mengkomunikasikan potensi risiko kepada masyarakat. Hal ini dianggapnya bisa meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.

"Imbauan tanpa arahan upaya mitigasi yang terukur serta dorongan regulasi yang tepat tentu hanya akan menimbulkan kerasahan di masyarakat," katanya.

Baca juga: Gempa M 5,2 Guncang Pandeglang Banten Terasa hingga Pelabuhan Ratu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com