Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Omicron Tanpa Gejala Lebih Tinggi dari Varian Sebelumnya, Studi Jelaskan

Kompas.com - 13/01/2022, 08:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Temuan awal dari data dua uji klinis di Afrika Selatan mengungkapkan varian Omicron mempunyai tingkat carriage atau pembawa asimptomatik (tanpa gejala), yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian virus corona sebelumnya.

Adanya penemuan pasien Omicron tanpa gejala ini, dapat menjelaskan alasan virus Omicron menyebar dengan begitu cepat ke seluruh dunia.

Melansir Reuters, Rabu (12/1/2022) salah satu penelitian dilakukan saat infeksi Omicron di Afrika Selatan melonjak secara signifikan.

Sedangkan penelitian lain, menggunakan sampel ulang peserta sekitar waktu yang sama dan menemukan jumlah orang yang dites positif Covid-19 jauh lebih banyak.

Akan tetapi dalam studi tersebut, orang yang positif Covid varian Omicron tidak menunjukkan gejala dibandingkan uji coba sebelumnya.

Seperti diketahui, bahwa gejala Omicron memiliki ciri khas, seperti flu biasa, dengan gejala pilek dan batuk.

Baca juga: Omicron di Indonesia Capai 254 Kasus, Ini Gejala yang Paling Banyak Dikeluhkan

 

Sementara itu, penelitian di Ubuntu yang mengevaluasi kemanjuran vaksin Covid-19 Moderna pada orang dengan HIV, sebanyak 31 persen dari 230 peserta yang menjalani skrining dinyatakan positif, dengan 56 sampel yang tersedia untuk analisis sekuens diverifikasi sebagai pasien Omicron.

“Ini sangat bertolak belakang dengan tingkat kepositifan pra-Omicron, yang berkisar antara kurang dari 1-2,4 persen,” ujar para peneliti.

Subkelompok uji coba Sisonke yang mengevaluasi kemanjuran vaksin Covid-19 Johnson & Johson (J&J), rata-rata tingkat infeksi tanpa gejala naik menjadi 16 persen selama periode Omicron, dibandingkan dengan 2,6 persen selama wabah Beta dan Delta.

Diwartakan The Indian Express, studi Sisonke melibatkan 577 subjek yang sebelumnya divaksinasi, dengan hasil yang menunjukkan tingkat infeksi varian Omicron tak bergejala yang tinggi, bahkan pada orang yang sudah divaksin.

Para peneliti menyampaikan, tingkat pembawaan virus pasien Omicron tanpa gejala yang lebih tinggi mungkin menjadi faktor utama dalam penyebaran varian yang cepat dan luas, bahkan pada populasi dengan tingkat infeksi virus corona yang sudah tinggi sebelumnya.

Baca juga: Gejala Varian Omicron dan Cara Mencegahnya Menurut Kemenkes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com