Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasien Omicron Tanpa Gejala Lebih Tinggi dari Varian Sebelumnya, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Temuan awal dari data dua uji klinis di Afrika Selatan mengungkapkan varian Omicron mempunyai tingkat carriage atau pembawa asimptomatik (tanpa gejala), yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian virus corona sebelumnya.

Adanya penemuan pasien Omicron tanpa gejala ini, dapat menjelaskan alasan virus Omicron menyebar dengan begitu cepat ke seluruh dunia.

Melansir Reuters, Rabu (12/1/2022) salah satu penelitian dilakukan saat infeksi Omicron di Afrika Selatan melonjak secara signifikan.

Sedangkan penelitian lain, menggunakan sampel ulang peserta sekitar waktu yang sama dan menemukan jumlah orang yang dites positif Covid-19 jauh lebih banyak.

Akan tetapi dalam studi tersebut, orang yang positif Covid varian Omicron tidak menunjukkan gejala dibandingkan uji coba sebelumnya.

Seperti diketahui, bahwa gejala Omicron memiliki ciri khas, seperti flu biasa, dengan gejala pilek dan batuk.

Sementara itu, penelitian di Ubuntu yang mengevaluasi kemanjuran vaksin Covid-19 Moderna pada orang dengan HIV, sebanyak 31 persen dari 230 peserta yang menjalani skrining dinyatakan positif, dengan 56 sampel yang tersedia untuk analisis sekuens diverifikasi sebagai pasien Omicron.

“Ini sangat bertolak belakang dengan tingkat kepositifan pra-Omicron, yang berkisar antara kurang dari 1-2,4 persen,” ujar para peneliti.

Subkelompok uji coba Sisonke yang mengevaluasi kemanjuran vaksin Covid-19 Johnson & Johson (J&J), rata-rata tingkat infeksi tanpa gejala naik menjadi 16 persen selama periode Omicron, dibandingkan dengan 2,6 persen selama wabah Beta dan Delta.

Diwartakan The Indian Express, studi Sisonke melibatkan 577 subjek yang sebelumnya divaksinasi, dengan hasil yang menunjukkan tingkat infeksi varian Omicron tak bergejala yang tinggi, bahkan pada orang yang sudah divaksin.

Para peneliti menyampaikan, tingkat pembawaan virus pasien Omicron tanpa gejala yang lebih tinggi mungkin menjadi faktor utama dalam penyebaran varian yang cepat dan luas, bahkan pada populasi dengan tingkat infeksi virus corona yang sudah tinggi sebelumnya.

Kasus pasien Omicron di dunia

Varian Omicron telah menyebar dengan cepat diberbagai negara, termasuk Eropa. Studi baru pun menemukan bahwa banyak pasien Omicron tanpa gejala.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, terdapat lebih dari 7 juta kasus baru varian Omicron di seluruh Eropa selama minggu pertama Januari, lebih dari dua kali lipat hanya dalam dua minggu.

Direktur WHO Eropa Dr Hans Kluge menyampaikan, sebanyak 26 negara di wilayahnya telah melaporkan lebih dari 1 persen dari populasi terinfeksi Covid-19 setiap minggu.

Melansir AP News, Institute of Health Metrics di University of Washington memproyeksikan setengah dari populasi di Eropa Barat akan terinfeksi Covid-19 dalam enam hingga delapan minggu ke depan.

“Omicron bergerak lebih cepat dan lebih luas dibandingkan varian sebelumnya,” ujar Kluge.

Diimbau masyarakat menggunakan masker terutama saat berada di dalam ruangan dan memprioritaskan vaksinasi, termasuk dosis booster pada populasi berisiko seperti petugas kesehatan dan orang tua (lanjut usia).

Sebelumnya, WHO menegaskan bahwa varian Omicron tidak boleh diremehkan dan dianggap ringan, meskipun infeksi tak menimbulkan gejala atau bergejala ringan.

Perlu digarisbawahi, virus ini masih dapat menyebabkan orang sakit bahkan meninggal dunia, sehingga setiap orang diminta selalu waspada, menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan segera mendapatkan vaksinasi.

Dalam studi baru telah ditemukan bahwa ada banyak pasien Omicron tanpa gejala yang kemungkinan hal inilah yang memicu semakin menyebarnya infeksi varian Omicron tersebut dengan cepat dan terus meluas.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/13/080200523/pasien-omicron-tanpa-gejala-lebih-tinggi-dari-varian-sebelumnya-studi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke