Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Berbicara Bahasa Campur, Kapan Bilingual Mulai Digunakan di Indonesia?

Kompas.com - 11/01/2022, 20:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Contoh dari praktik bilingual atau multibahasa Codemixing inilah yang banyak dipakai dalam 'bahasa Jaksel' yang saat ini ramai digunakan masyarakat Indonesia.

Rasman menjelaskan bahwa penggunaan multibahasa atau bilingual ini masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini.

Namun, pencampuran yang dilakukan adalah antara bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Secara sadar atau tidak, kita sering menggunakan berbagai bahasa dalam percakapan sehari-hari. Bahkan, public figure maupun pejabat publik sering menggunakannya.

Seperti public figure atau tokoh Najwa Shihab dan Sri Mulyani dalam akun YouTube Najwa Shihab dengan judul SMI Buka-bukaan tentang DPR hingga Pilpres.

"Biasanya ada fresh perspective sesudah ada distance," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Mengapa Nama Ilmiah Menggunakan Bahasa Latin?

 

Dalam percakapan tersebut, ada banyak sekali pencampuran bahasa atau bilingual yang dipraktikkan oleh keduanya.

Rasman menuturkan, jika Sri Mulyani dan Najwa Shihab lebih banyak mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Maka, di daerah-daerah lebih cenderung terjadi pencampuran bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Ini artinya, bilingual atau penggunaan bahasa yang mencampur-campurkan antara yang satu dan yang lainnya masih akan dipakai dan terus berlaku hingga saat ini dan masa yang akan datang.

"Sekarang peluang untuk bahasa mencapur-campur lebih tinggi karena adanya perkembang teknologi yang membuat informasi dan pengetahuan mengenai bahasa selain yang dikuasai lebih cepat sampai ke kita," ujarnya.

Baca juga: Bukan Hanya Opini, Pengkritik Tata Bahasa Memang Berkepribadian Menyebalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com