Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Kepercayaan tentang Hantu Mulai Berkembang di Indonesia?

Kompas.com - 05/01/2022, 11:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Makna cerita hantu di Indonesia

Menurut Sunu dalam historia.id, cerita hantu mencerminkan pandangan atau kepercayaan masyarakat karena bersinggungan dengan kehidupan dan kematian. 

Seperti dalam konsep Jawa, secara garis besar ada dua jenis kematian. Pertama, kematian yang baik seperti mati karena sudah tua, mati di jalan Tuhan, dan mati saat melahirkan atau dilahirkan. Konsep kedua adalah kematian karena sebab-sebab yang tidak lumrah, seperti mati bunuh diri atau kecelakaan.

"Dalam majalan Panjebar Semangat yang mati bunuh diri nanti gentayangan, kesasar-sara ikut generuwo, dll.," kata Sunu.

Kepercayaan arwah gentayangan dan menjadi hantu ini juga berlaku bagi orang-orang yang mati karena kecelakaan, menjadi korban pembunuhan atau pemerkosaan.

Seringkali, kata Sunu, biasanya dalam sebuah cerita hantu ini, mereka bisa diselamatkan dengan doa oleh orang yang masih hidup, kehadiran kiai, atau pun dukun.

Baca juga: Hantu Itu Tidak Ada, Ini Buktinya Menurut Pakar Fisika...

 

Cerita-cerita hantu semacam ini pun masih bisa kita dengar atau baca ulasannya di berbagai media hingga saat ini.

"Khazanah hantu kita kaya. Kalau bisa menggali itu bisa dibuat film. Banaspati misalnya, suka menghisap darah orang. Itu vampire versi Indonesia," kata Sunu.

Javanolog H.A Van Hien dalam penelitiannya, De Javaansche geestenwereld (1896) menyebutkan ada sekitar 95 jenis makhluk halus di Jawa.

Sementara itu, dari hasil penelitian antroplog Clifford Geertz di Mojokuto, Jawa Timur pada 1950-an menuangkan temuannya dalam Abangan, Santri, Priayi, Priayi dalam Masyarakat Jawa. 

Clifford membagi makhluk halus di Jawa menjadi lima golongan besar yaitu memedi, lelembut, tuyul, demit dan danyang.

Baca juga: Melihat Hantu? Mungkin Anda Harus Periksa Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com