Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Inkubasi Varian Omicron 3 Hari, Apa Saja Gejala yang Harus Diwaspadai?

Kompas.com - 29/12/2021, 13:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Lima infeksi ulang, tambah penulis, termasuk satu setelah vaksinasi Covid-19 penuh dapat dijelaskan dengan menurunnya kekebalan, potensi penghindaran kekebalan parsial oleh varian Omicron atau keduanya.

Sementara itu, sebuah studi di Norwegia meneliti sekelompok besar individu yang terinfeksi varian B.1.1.529 tersebut pada pesta Natal di Oslo.

Penelitian ini menunjukkan masa inkubasi varian Omicron sekitar tiga hari, tapi belum jelas berapa lama orang tetap menularkan virus tersebut.

Dituliskan Fortune, walaupun dibutuhkan sekitar empat atau lima hari gejala seperti batuk, sakit kepala, dan demam muncul saat terinfeksi dengan jenis Covid-19 sebelumnya, sepertinya inkubasi varian Omicron lebih singkat.

Data masih terbatas pada varian baru omicron yang pertama kali terdeteksi di Botswana dan Afrika Selatan pada pertengahan November ini.

Penelitian terbaru di Norwegia menunjukkan paparan varian dan gejala dari omicron sekitar tiga hari. Ini berarti varian virus ini mampu menyebar lebih cepat.

Baca juga: Varian Omicron Sebabkan Kekhawatiran Baru bagi Pasien Long Covid

Gejala Omicron

Covid varian Omicron masih menjadi varian baru dan terus diteliti untuk mengetahui karakteristiknya lebih lanjut.

Penelitian awal di London yang dipublikasikan di jurnal BMJ, menunjukkan bahwa gejala varian Omicron seperti pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan merupakan gejala yang paling umum.

Untuk itu, sebaiknya mewaspadai sejumlah gejala yang identik dengan strain sebelumnya, seperti:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitas bernapas
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Hilangnya rasa atau bau
  • Penyumbatan hidung
  • Mual atau muntah
  • Diare

Perlu diketahui, orang yang telah divaksinasi secara lengkap masih dapat terinfeksi virus dan beberapa penelitian menunjukkan vaksin tidak berhasil mencegah infeksi Omicron seperti varian sebelumnya.

Namun vaksin masih sangat efektif dalam mencegah kasus corona yang parah, dan vaksin booster dapat membantu melawan virus ini.

Adapun kelompok paling berisiko dari varian Omicron antara lain orang yang tidak divaskinasi, orang tua, atau orang dengan kondisi yang ada sebelumnya (komorbid).

 Baca juga: Benarkah Varian Omicron Tak Lebih Ganas dari Delta? Ini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com