Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2021, 08:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Varian Omicron disebut lebih menular dibandingkan varian Delta. Peneliti dari Swiss bahkan memprediksi bahwa varian Omicron 500 persen lebih menular, sehingga ahli mengimbau agar masyarakat memahami dan mengenali gejala hingga cara mencegahnya.

Para peneliti mengungkapkan bahwa terjadi ledakan kasus Covid-19 hingga 100 kali lipat di Afrika Selatan pada November 2021 lalu, yang dipicu oleh virus corona varian Omicron.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa varianOmicron dideteksi pertama kali di Afrika Selatan, dan kini sudah ada 89 negara yang melaporkan kasus varian vrius baru, termasuk di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI pada Selasa (21/12/2021) melaporkan kasus Omicron di Indonesia bertambah 2 orang. Sehingga sampai saat ini jumlah kasus Omicron di Indonesia menjadi 5 orang.

Di sisi lain, WHO menyatakan informasi yang saat ini tersedia masih minim. Sementara, data epidemiologis yang diperoleh dari Afrika Selatan tidak bisa digunakan untuk memastikan seberapa besar tingkat penularan dari varian Omicron.

Para ahli mengatakan varian Omicron lebih menular dari varian lainnya, yang diduga menjadi pemicu ledakan kasus, yang tak hanya terjadi di Afrika Selatan. Inggris juga mencatat lonjakan kasus Covid-19 akibat varian B.1.1.529 tersebut.

Baca juga: Varian Baru Omicron 500 Persen Lebih Menular, Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Bepergian Saat Nataru

 

Sementara ini, WHO menduga mutasi virus corona tersebut akan menyebabkan angka kasus yang lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya, mengingat varian Omicron lebih menular dari virus aslinya, bahkan disebut 500 persen lebih menular dari varian Delta.

Meski pada laporan awal varian Omicron disebut lebih ringan, namun kasus rawat inap akibat varian ini masih terjadi, bahkan tercatat satu kasus kematian di Inggris.

Menurut spesialis patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes, walau temuan itu sedikit melegakan, namun tingkat penularan Omicron yang cepat menimbulkan kekhawatiran.

"Omicron juga diduga dapat menghindari perlindungan dari vaksin dan infeksi sebelumnya. Karena itu, WHO memasukkan varian baru Covid-19 ini ke daftar variant of concern alias varian yang memerlukan perhatian," ungkap dr Irhamsyah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/12/2021).

Gejala varian Omicron

Diungkapkan dr Irhamsyah, saat ini para ahli setuju bahwa gejala varian Omicron cenderung sama seperti varian lainnya.

Meskipun dampak yang dialami setiap pasien yang terpapar Omicron mungkin berbeda, tetapi gejala varian Omicron serupa dengan virus corona yang pertama kali ditemukan di China.

Baca juga: Varian Baru B.1.1.529 Omicron 500 Persen Lebih Menular dari Virus Aslinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com