Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2021, 20:45 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Ketika kita membahas zat kimia, maka hal yang paling mendasar yang perlu kita ketahui adalah zat organik dan anorganik. Keduanya merupakan molekul yang bisa saling berikatan menjadi senyawa dan mendukung fungsi satu sama lain.

Untuk memahami berbagai bentuk senyawa kimiawi, kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai perbedaan senyawa organik dan anorganik.

Senyawa organik

Senyawa organik adalah senyawa yang penyusun utamanya adalah karbon dan hidrogen. Senyawa organik banyak ditemukan di dalam tubuh manusia dan juga bahan sehari-hari.

Contoh senyawa organik yang ada di dalam tubuh manusia adalah glukosa, lipid, dan asam amino. Sedangkan contoh senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari antara lain bensin, gas metana, dan alkohol.

Senyawa anorganik

Berbeda dengan senyawa organik, senyawa anorganik bisa tersusun oleh molekul apa saja. Maksudnya, molekul penyusunnya tidak selalu karbon dan hidrogen. Bahkan ada juga senyawa anorganik yang tidak mengandung karbon atau hidrogen.

Senyawa anorganik juga banyak ditemukan di dalam tubuh manusia ataupun di dalam kehidupan sehari-hari. Contoh senyawa anorganik yang ditemukan di dalam tubuh manusia antara lain:

  • Air (H2O)
  • Garam penyusun material gigi dan tulang [Ca3(PO4)2]
  • Kalium untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam darah
  • Asam lambung (HCl) yang berfungsi sebagai disinfektan makanan dan untuk mengaktifkan enzim-enzim pencernaan, seperti pepsinogen.

Contoh senyawa anorganik lainnya yang tidak hanya ditemukan di tubuh manusia adalah gas oksigen dan karbon dioksida yang berfungsi untuk manusia, tumbuhan, dan hewan.

Baca juga: Ilmuwan Terkejut Temukan Air dan Bahan Organik di Asteroid Ini

Perbedaan senyawa organik dan anorganik

Terdapat beberapa perbedaan mendasar dari senyawa organik dan anorganik, sebagai berikut:

Perbedaan Senyawa organik Senyawa anorganik
Komposisi unsur penyusun Unsur penyusun utama adalah C dan H. Unsur lainnya adalah O, N, P, S, dan halogen. Semua unsur bisa membentuk senyawa anorganik.
Sifat senyawa Tidak stabil, mudah menguap, dan mudah terbakar Lebih stabil, tidak mudah menguap, dan tidak mudah terbakar
Bentuk senyawa Padat, cair, dan gas Padat
Sifat larut air Tidak larut Larut
Sifat larut dalam pelarut organik Larut Tidak larut
Ditemukan Paling banyak pada makhluk hidup Paling banyak pada benda mati
Jenis ikatan kimia Ikatan kovalen Ikatan ionik
Daya hantar listrik Tidak dapat menghantarkan arus listrik Bisa menghantarkan arus listrik
Titik didih atau titik leleh Rendah Tinggi

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com