Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2021, 08:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Juru Bicara Covid-19 dari Kementrian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengumumkan satu kasus baru varian lokal infeksi varian Omicron di Indonesia. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid varian Omicron di Indonesia, pemerintah menyiapkan tiga skenario. 

"Sampai saat ini kita temukan 47 kasus Omicron, 46 kasus impor (penularan yang terjadi dari perjalanan luar negeri), dan 1 transmisi lokal (tanpa riwayat perjalanan luar negeri)," kata Nadia dalam konferensi pers virtual bertajuk Perkembangan Pandemi Covid-19: Temua Kasus Transmisi Lokal Omicron, Selasa (28/12/2021).

Dalam pemaparan kasus varian Omicron transmisi lokal di Jakarta, Nadia menjelaskan, pasien infeksi lokal varian Omicron ini merupakan seorang pria (27), yang berasal dari Medan.

Pada tanggal 6 Desember 2021, pria tersebut terbang ke Jakarta. Namun, baru teridentifikasi positif terinfeksi varian Omicron saat melakukan tes rapid antigen, PCR dan SGTF ketika di Jakarta pada tanggal 19-20 Desember.

Nadia menceritakan bahwa pria tersebut selama di Jakarta memiliki banyak sekali aktivitas, salah satunya makan di restoran sekitar SCBD, dan pria ini tidak memiliki gejala sama sekali.

Hal ini membuat khawatir masyarakat mengingat penularan infeksi varian Omicron ini 5 kali lipat atau 500 persen dibandingkan dengan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 pertama di Wuhan, China.

Baca juga: Kasus Omicron Transmisi Lokal di Jakarta, Datang dari Medan dan Tak Ada Riwayat ke Luar Negeri

 

Lantas, seperti apa skenario pemerintah untuk antisipasi lonjakan kasus varian Omicron?

1. Perkuat pembatasan mobilitas lokal

Untuk saat ini tentunya dengan adanya transmisi lokal ini, satu yang pasti adalah kita harus memperkuat pembatasan mobilitas pelaku perjalanan di lokal.

Pembatasan mobilitas pelaku perjalanan lokal ini terutama akan diberlakukan di akhir atau menjelang liburan natal dan tahun baru.

Artinya bahwa kita harus terus memastikan, pelaku perjalanan dengan moda transportasi apapun itu sudah harus mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan memiliki hasil rapid antigen negatif 1x24 jam.

"Itu kita akan perkuat di sana," tegasnya.

2. Perkuat metode STF

Nadia melanjutkan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat infeksi virus Omicron ini, untuk kasus-kasus yang dicurigai sebagai infeksi Covid-19 varian Omicron, dan untuk memastikan agar surveilance berjalan dengan baik, maka akan dilakukan SGTF.

S-gen Target Failure (SGTF) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi suspek atau kasus probable varian Omicron.

Baca juga: Kasus Infeksi Lokal Omicron di Jakarta, Epidemiolog Jelaskan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com