Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Vaksin Booster 1 Januari 2022 | Gejala Serangan Jantung

Kompas.com - 12/12/2021, 09:18 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengatakan, program vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster rencananya akan digelar 1 Januari 2022.

Ada dua strategi yang dilakukan untuk pelaksanaan vaksin booster ini, yakni gratis dan berbayar.

Informasi terkait pemberian vaksin booster di Indonesia ini menjadi salah satu berita populer Sains Kompas.com di akhir pekan ini.

Selain itu, meninggalnya walikota Bandung Oded M Danial diduga karena serangan jantung. Dokter mengatakan, sebenarnya ada gejala peringatan dari serangan jantung. Kemudian, serangan jantung juga bisa dideteksi dini dan ada cara mencegahnya.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Sabtu (11/12/2021) hingga Minggu (12/12/2021) pagi.

Vaksin booster dijadwalkan 1 Januari 2022

Dalam kunjungan kerja di Solo, Jumat (10/12/2021), Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD mengatakan program vaksinasi booster mulai digelar 1 Januari 2022.

"(Vaksin Covid-19) booster kita tentukan seperti arahan bapak presiden, untuk memulai (vaksin) booster tanggal 1 Januari 2022," ungkap Dante.

Menurut dia, pemerintah saat ini tengah menyusun strategi terkait digelarnya vaksinasi dosis ketiga.

"Kebutuhan (vaksin) booster akan melipatgandakan kebutuhan belanja untuk vaksin. Dan ada dua strategi yang dilakukan, pertama untuk PBI (penerima bantuan iuran) boosternya gratis sedangkan non PBI itu nanti berbayar," lanjutnya.

Sementara itu, Dante menjelaskan, bahwa pelaksanaan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga nantinya akan dilakukan di fasilitas kesehatan swasta.

Sedangkan fasilitas kesehatan milik TNI, Polri serta fasilitas kesehatan milik pemerintah akan diprioritaskan untuk melaksanakan target vaksinasi dosis kesatu dan dosis kedua.

Selain akan menggelar vaksin booster Covid-19 di tahun depan, pemerintah juga telah memberikan izin bagi anak usia 6 sampai 11 tahun untuk divaksinasi Covid-19.

Selengkapnya baca di sini:

Vaksin Booster Covid-19 Rencananya Dimulai 1 Januari 2022

5 gejala peringatan serangan jantung

Wali Kota Bandung, Oded M Danial meninggal dunia, diduga akibat serangan jantung. Mang Oded terjatuh saat akan menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Mujahidin Muhammadiyah, Jumat (10/12/2021).

Ada beberapa tanda atau gejala serangan jantung yang perlu diwaspadai.

  1. Pusing bisa jadi tanda serangan jantung
  2. Mendadak mual
  3. Napas tak lega
  4. Keringat banyak tanpa beraktivitas
  5. Tanpa gejala peringatan serangan jantung sama sekali

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Wali Kota Bandung Oded Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung, Waspadai 5 Gejala Peringatannya

Deteksi dini dan cara mencegah serangan jantung

Serangan jantung adalah penyakit yang sebetulnya dapat dicegah, yakni melalui deteksi dini penyakit jantung. Belajar dari meninggalnya Wali Kota Bandung Oded M Danial atau yang akrab disapa Mang Oded, maka penting cara deteksi dini dan menegah penyakit ini.

Para ahli mengeaskan bahwa nyeri pada dada tidak selalu menandakan serangan jantung. Begitupun dengan serangan jantung juga bisa terjadi tanpa peringatan gejala sama sekali.

Sehingga, perlu sekali mendeteksi dan mencegah agar menghindari potensi risiko buruk dari serangan jantung.

Deteksi dini penyakit jantung menjadi opsi ideal untuk mencegah terlambatnya penanganan penyakit jantung pada pasien. Dalam melihat kondisi jantung, ada tiga tindakan yang bisa dilakukan yaitu Elektrokardium (EKG), tes darah (biomarker), dan Sinar-X.

Selengkapnya baca di sini:

Belajar dari Meninggalnya Mang Oded karena Serangan Jantung, Begini Cara Deteksi Dini dan Mencegah Penyakit Ini

Punggung nyeri dan kaku, apakah radang sendi?

Seorang pembaca Kompas.com berinisial SM, 35 tahun dari Banyuwangi bertanya mengenai dugaan radang sendi yang dialami ayahnya ke subrubrik Halo Prof!. Berikut pertanyaannya:

"Selamat malam Prof, ayah saya sekarang sedang sakit. Punggungnya nyeri dan kaku, juga bagian kaki sebelah kiri tidak dapat diluruskan dan terasa kaku. Perutnya seperti kram dan sakit. Awalnya ketika diperiksa, dokter mengatakan ada gejala penyakit jantung, tekanan darahnya 190 (ayah saya perokok). Punggungnya juga sakit pada awal pemeriksaan tetapi masih dapat duduk."

"Sekarang ayah saya sama sekali tidak kuat duduk apalagi berdiri. Ayah saya sudah periksakan kondisinya ke dua dokter di rumah sakit terdekat, tetapi belum membaik. Ayah saya pernah minum obat meloxicom, tetapi hanya sehari rasa sakitnya mereda. Selanjutnya rasa nyerinya masih hilang dan timbul. Apakah beliau menderita radang sendi, Prof? Terima kasih."

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Widyastuti Srie Utami. Sp.OT (K) Spine, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dari RS Pondok Indah – Pondok Indah. Berikut paparannya:

Bagaimana penjelasannya? Baca di sini:

Punggung Terasa Nyeri dan Kaku, Apakah Radang Sendi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com