Dengan banyaknya penemuan pasien kanker hati yang sudah stadium lanjut dan sangat berisiko kematian, para ahli yakin bahwa kunci utama keberhasilan penanganan kanker hati ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga dapat ditangani secara optimal.
"Oleh karena itu, masyarakat perlu memeriksakan diri untuk memberikan petunjuk gejala yang umumnya tidak dirasakan oleh pasien," kata dia.
Selain itu, bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, pemeriksaan perlu dilakukan secara rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali dengan pemeriksaan USG dan cek darah.
Hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk dapat menemukan kanker hati sejak stadium dini, sehingga dapat diobati secara tepat waktu dan efektif untuk meningkatkan harapan hidupnya.
Baca juga: Kanker Hati, Penyakit Mematikan ke-4 di Indonesia yang Dijuluki The Silent Killer
Pengobatan kanker hati tergantung pada stadiumnya. Perawatan bervariasi, akan disesuaikan oleh dokter penanggung jawab.
Namun, pada umumnya terapi yang biasanya dilakukan untuk mengobati kanker hati adalah pengangkatan sebagian hati, transplantasi, kemoterapi, radiasi ataupun imunoterapi.
Spesialis Hemato-Onkologi Medik, MRCCC Siloam Hospitals, Prof Dr dr Aru W Sudoyo SpPD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, masyarakat harus mengerti bahwa pemeriksaan rutin pada individu yang memiliki faktor risiko sangat penting untuk dilakukan mengingat penyakit kanker hati ini progesi atau perburukan penyakitnya cukup berat.
"Selain surveilans, pengobatan kanker hati yang dilakukan secara optimal pada pasien yang sudah terdiagnosis kanker hati juga penting untuk meningkatkan harapan hidup," ujarnya.
Di Indonesia, berbagai macam modalitas terapi di Indonesia sudah tersedia untuk kanker hati stadium dini dan stadium lanjut, termasuk yang paling inovatif yaitu imunoterapi untuk kanker hati yang bekerja dengan cara membangkitkan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri untuk melawan sel kanker.
Baca juga: Bagaimana Sirosis Bisa Menjadi Kanker Hati?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.