Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem di Bali Sebabkan Pesawat Putar Balik ke Jakarta, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 06/12/2021, 18:15 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang terjadi di Bali menyebabkan transportasi udara seperti pesawat harus berputar balik, karena tidak dapat mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dan mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah ruas jalan di Denpasar.

Informasi yang diunggah oleh akun Instagram @balibroadcast menyampaikan beberapa jalan di kawasan Kota Denpasar, Bali terpnatau banjir hari ini, Senin (6/12/2021).

Seperti di Jalan Raya Puputan Renon, Jalan By Pass IB Mantra, dan Jalan Tukad Shangyang Denpasar. Bahkan, dilaporkan akibat cuaca ekstrem ini memicu hujan disertai angin kencang yang membuat pohon tumbang di kawasan Jalan Raya Sesetan, Bali.

Baca juga: Video Viral Pesawat Gagal Mendarat di Bali Putar Balik ke Jakarta akibat Cuaca Ekstrem

Sementara itu, sebuah video memperlihatkan keributan penumpang di sebuah pesawat udara tujuan Jakarta-Bali, yang gagal mendarat ke Bali dan harus berputar balik ke Jakarta, Senin (6/12/2021).

Dari postingan video yang diunggah oleh akun tiktok/mikhayla itu dijelaskan pesawat kembali ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta atau "Return to Base", dikarenakan cuaca buruk di Bandara Ngurah Rai Bali menyebabkan aksi keributan penumpang dalam kabin.

"Ribut di pesawat. lah emang cuacanya jelek mau gimana coba. Petugas udarakan cuman menjalankan tugas sesuai aturan, gw mah yang penting selamat, meskipun kerjaan berantakan anggap aja bukan rezeki," tulis akun @princess_mikhayla-kyle dalam videonya itu.

Sebelumnya dalam aplikasi flightradar24 diketahui pesawat Super Air Jet No IU 754 berputar-putar di atas perairan Pulau Bali sampai akhirnya melakukan aksi return to base atau kembali ke pusat keberangkatan.

Ternyata kondisi tersebut bukan hanya terjadi pada pesawat itu. Pesawat yang ditumpangi dokter Spesialis Kecantikan dr Richad Lee MARS PhD rupanya juga mengalami hal serupa.

Melalui akun tiktoknya @drrichardlee, dalam sebuah video ia menceritakan cuaca buruk mengganggu penerbangan di sekitar Bandara Ngurah Rai, Bali.

Sepanjang penerbangan, penumpang di pesawat yang ia tumpangi dari Jakarta ke Bali itu banyak yang berteriak dan menangis.

Ketika mendarat pun, salah satu temannya di dalam video tersebut bercerita dengan hebohnya, mengenai perasaan mereka yang khawatir saat petir terjadi,  ketika pesawat mereka masih terbang di udara.

"Banyak penerbangan cancel, putar balik ke Jakarta. Tapi saya mendarat dengan selamat di Bali," tulisnya.

Menurut Richard, itu adalah penerbangan paling mengerikan yang pernah dialaminya, dengan empat kali periode seolah pesawat mau jatuh seperti roller coaster.

Kondisi cuaca di Bali

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo SP mengatakan, suhu udara di Bali berkisar antara 22-31 derajat Celcius, dengan kelembapan udara berkisar antara 70-97 persen.

"Angin umumnya bertiup dari arah barat Daya-Barat dengan kecepatan berkisar antara 6-32 km per jam," jelasnya.

Sementara itu, gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5-2 meter, di Perairan Selatan bali berkisarar antara 1.0-3.5 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.5- 3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75- 3 meter.

Baca juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Diprediksi Hantam Indonesia hingga 9 Desember

Ilustrasi pesawat, pesawat terbang saat cuaca ekstrem. Video viral menunjukkan kepanikan dan keributan para penumpang pesawat yang gagal mendarat di Bali. Penerbangan dari Jakarta ke Bali menyebabkan pesawat harus melakukan Return to Base atau putar balik ke Jakarta karena kondisi cuaca buruk di Bali. SHUTTERSTOCK/Skycolors Ilustrasi pesawat, pesawat terbang saat cuaca ekstrem. Video viral menunjukkan kepanikan dan keributan para penumpang pesawat yang gagal mendarat di Bali. Penerbangan dari Jakarta ke Bali menyebabkan pesawat harus melakukan Return to Base atau putar balik ke Jakarta karena kondisi cuaca buruk di Bali.

Penyebab cuaca ekstrem di Bali

Agus menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Bali disebabkan oleh banyak faktor.

"Wilayah Bali sedang dalam periode musim hujan, Indeks ENSO di NINO 3.4 adalah -05.2. Faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi hujan di Indonesia," kata dia.

Gelombang atmosfer Rossby Ekuator aktif di wilayah Jawa-Bali, sehingga mampu meningkatkan  aktivitas konvektif di wilayah tersebut.

Baca juga: Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Fenomena Cuaca Ekstrem

Terdapat pola pertemuan atau perlambatan angin (konvergensi) di wilayah Bali dan sekitarnya. Hal tersebut dapat memberikan potensi peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Bali.

Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 29-30 derajat Celcius. Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air di wilayah Bali.

Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 m).

Peringatan dini dan prediksi cuaca 3 hari ke depan di Bali 

Dijelaskan Agus, cuaca secara umum berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Bali bagian selatan, barat dan udara dalam 3 hari ke depan.

Angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 6-36 km per jam.

Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5- 2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-3 meter, di Selat bali berkisar antara 0.5 - 3 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75- 3 meter.

"Waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali," jelasnya.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini adanya potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di wilayah berikut.

- Laut Bali

- Selat Bali bagian selatan

- Selat Badang

- Selat Lombok bagian Selatan

- Samudera Hindia selatan Bali.

Dengan begitu, Agus mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuara ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat atau petir.

"Waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagain besar wilayah Bali," ujarnya.

Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku kegiatan wisata bahari harus mewaspadai tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar Peraiaran Selatan Bali.

Serta, upayakan untuk selalu memerhatikan informasi BMKG, khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem.

Baca juga: 70 Persen Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com