Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Kanker Paru Non Small Cell Lung Cancer

Kompas.com - 29/11/2021, 11:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Ada satu subtipe sel besar karsinoma yang dikenal dengan sel besar karsinoma neuroendokrin, yang merupakan kanker yang tumbuh pesat dan serupa dengan kanker paru sel kecil.

Sementara itu, reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) merupakan protein pada sel yang membantu pertumbuhannya.  

Sebuah mutasi pada gen EGFR akan menyebabkannya tumbuh berlebihan, sehingga menyebabkan kanker.  

Jika EGFR negatif, artinya sel tumor pada kanker paru tidak memiliki mutasi EGFR.

Baca juga: Zat Berbahaya di Dalam Rokok Penyebab Kanker Paru-Paru

Ralph mengatakan, gejala pada kanker paru NSCLC maupun jenis kanker paru lainnya seringkali tidak nampak pada stadium awal.

Hal ini dikarenakan, seringkali kanker paru memiliki gejala yang serupa dengan penyakit umum lainnya seperti tuberkulosis (TBC) atau sebagai dampak dari kebiasaan merokok jangka panjang. 

Namun perlu diwaspadai  jika seseorang merasakan beberapa gejala seperti berikut.

- Merasa letih, lesu

- Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya

- Kondisi batuk yang semakin parah

- Dahak berdarah

- Suara serak

- Nafas pendek

- Dengan infeksi paru yang berulang disertaki demam

- Nyeri pada area dada

- Nafsu makan hilang

Pengobatan kanker paru NSCLC

Dijelaskan Ralph, terdapat opsi pengobatan untuk NSCLS berdasarkan tingkat stadium kanker paru, kesehatan pasien secara umum, fungsi paru, dan juga jenis kanker yang ada. 

“Bagi perokok, harus segera berhenti dan biasanya akan menunjukkan hasil yang lebih baik,” ujar Ralph.

Ia menambahkan, terdapat 3 metode utama terapi kanker paru, namun bergantung pada ukuran, cakupan, tipe kanker paru, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.  

Untuk jenis NSCLC pada stadium awal (stadium I) di mana kanker masih berada pada salah satu organ paru, terapi dilakukan dengan pembedahan dan dapat dilanjutkan dengan kemoterapi untuk mengurangi risiko kambuh.  

Opsi lain setelah pembedahan dapat dilakukan terapi radiasi. 

Baca juga: Gejala dan Faktor Risiko Kanker Paru Tipe NSCLC

Pada stadium II, kelenjar getah bening yang terdapat kanker akan diangkat, kemudian diikuti dengan kemoterapi, dan kemungkinan dengan imunoterapi. Opsi lainnya juga dilakukan radiasi.

Pada stadium IIIA, NSCLC telah berukuran lebih dari 7 cm atau telah mengena jaringan getah bening diantara dua organ paru, maka terapi dilakukan dengan radiasi, kemoterapi, dan atau pembedahan bergantung pada ukuran tumor, lokasi di paru, kesehatan pasien, serta daya tahan pasien.

Pada stadium IIIB, NSCLC telah menyebar ke kelenjar getah bening pada paru lainnya atau pada leher maupun struktur lainnya di dada. 

Kanker ini tidak dapat diangkat hanya dengan pembedahan, namun dengan kemoradiasi.  Imunoterapi diberikan jika kanker dapat terkendali setelah 2 kali kemoradiasi. 

Pasien yang kurang sehat hanya diberikan radiasi atau kemoterapi saja.

Pada stadium IV, kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain dan menjadi sulit untuk disembuhkan. Terapi paliatif diberikan dengan fokus pada pengurangan rasa nyeri, seperti dengan terapi fotodinamik (PDT) atau terapi laser. 

Namun jika kondisi pasien kuat, pengobatan atau perawatan dengan pembedahan, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, maupun radiasi bisa dilakukan.

Menimbang panjangnya proses penyembuhan kanker paru NSCLC, Dr. Ralph mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan kanker paru utamanya dengan berhenti merokok dan deteksi dini kanker paru.

“Kanker dapat disembuhkan jika ditemukan dan segera dirawat oleh dokter pada stadium awal.  Selain itu, dibarengi dengan penerapan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, tidak mengonsumsi alkohol, berolah raga secara teratur, cukup istirahat, dan jauhi stress," kata dia.

Baca juga: Berisiko Sebabkan Kematian, Ketahui Beda Gejala Kanker Paru dan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com