Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 16:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comMinyak bumi adalah larutan yang sangat kompleks dengan berbagai kandungan. Minyak bumi mentah atau crude oil mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair dan padat. Minyak bumi terdiri dari molekul yang kompleks karena berasal dari sisa-sisa organisme yang diurai oleh bakteri anaerob.

Komponen penyusun minyak bumi

Komponen penyusun minyak bumi dengan persentase tertinggi adalah hidrokarbon. Unsur karbon sendiri dalam minyak bumi bisa mencapai 82 sampai 87 persen. Komponen berikutnya diikuti dengan hidrogen dengan persentase 11 sampai 15 persen.

Sedangkan kandungan oksigen, nitrogen, dan sulfur dalam jumlah kecil. Ketiga komponen terakhir jarang melebihi masing-masing 1,5 persen. Selain itu, terdapat pula kandungan logam di dalam minyak bumi, namun tidak lebih dari 0,1 persen.

Komponen itu tidak selalu tetap. Oleh karena itu hasil yang disajikan di atas berupa rentang. Ini dikarenakan proses fisik pembentukan minyak bumi yang berbeda-beda. Hasilnya, minyak bumi yang dihasilkan pun berbeda-beda dari segi warna, kepekatan, kekentalan, dan kekuatan baunya.

Dari segi warna, minyak bumi bisa bervariasi dari warna coklat tua, hitam, hijau, merah, dan kuning.

Baca juga: 4 Fakta Bahan Bakar Nabati Bioavtur Buatan Indonesia

Hidrokarbon di dalam minyak bumi

Terdapat empat jenis karbon yang paling umum menyusun hidrokarbon sebagai berikut:

1. Senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus

Senyawa hidrokarbon alilfatik rantai lurus dikenal juga dengan parafin. Senyawa ini ditemukan pada 15 sampai 60 persen minyak bumi mentah.

2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik

Senyawa ini adalah senyawa golongan sikloalkana atau sikloparafin.

3. Senyawa hidrokarbon alifatik rantai bercabang

Senyawa alifatik rantai bercabang dikenal juga dengan senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Senyawa ini lebih sedikit ditemukan di dalam minyak bumi.

4. Senyawa hidrokarbon aromatik

Senyawa ini banyak ditemukan dalam minyak bumi dengan kandungan karbon yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com