"Analisis awal menunjukkan bahwa varian baru ini memiliki sejumlah besar mutasi yang memerlukan studi lebih lanjut," kata WHO.
Para ilmuwan Afrika Selatan mengatakan varian baru dari Botswana, B.1.1.529 memiliki setidaknya 10 mutasi virus corona, dibandingkan varian virus corona lainnya.
Untuk diketahui, varian Delta mengandung dua mutasi virus corona, sedangkan varian Beta mengandung tiga mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Kekhawatirannya adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan dalam konferensi pers virtual.
Baca juga: Ahli Ungkap 3 Kriteria Varian Baru Virus Corona yang Harus Diwaspadai
"Ini (varian baru Afrika Selatan) akan memakan waktu beberapa minggu bagi kami untuk memahami apa dampak varian ini terhadap vaksin potensial," imbuh Van Kerkhove.
Selain itu, lanjut Van Kerkhove, "Varian (B.1.1.529) ini mengandung banyak mutasi yang tidak kita kenal".
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika Selatan mengatakan akan segera bertemu dengan para ahli di Afrika Selatan untuk membahas varian baru Covid-19 Afrika Selatan yang terdeteksi pertama kali di Botswana.
"Ada begitu banyak varian (virus corona) di luar sana tetapi beberapa di antaranya tidak memiliki konsekuensi pada lintasan epidemi," kata kepala CDC Afrika John Nkengasong, pada Kamis.
Varian baru dari Botswana atau varian B.1.1.529, telah diklasifikasikan sebagai 'varian dalam pemantauan' atau variant under monitoring.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ini Akhirnya Dilabeli WHO sebagai Varian Lambda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.