KOMPAS.com - Tahukah kamu bahwa orbit suatu planet terhadap Matahari itu tidak bulat, melainkan elips? Hal ini membuat jarak planet ke Matahari berubah-ubah tergantung orbitnya. Inilah yang disebut dengan titik aphelium dan perihelium. Beberapa juga mengenalnya dengan istilah aphelion dan perihelion.
Titik aphelium adalah kedudukan suatu planet terhadap matahari pada saat kedudukan planet yang paling jauh. Sedangkan perihelium adalah ketika planet berada di titik terdekat dengan Matahari.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu helios yang berarti Matahari, apo yang berarti jauh, dan peri yang berarti dekat.
Pada tahun 2021, titik perihelium Bumi telah terjadi pada 2 Januari, sedangkan aphelium terjadi pada 5 Juli. Pada perihelium, jarak Bumi ke Matahari adalah 147 juta kilometer. Sedangkan pada titik aphelium, jarak Bumi dan Matahari adalah 152 juta kilometer.
Titik terjadinya aphelium dan perihelium sebenarnya bisa diperkirakan. Aphelium selalu terjadi pada awal Juli, sedangkan perihelium terjadi pada awal Januari.
Baca juga: Jangan Lewatkan, Aphelion Merkurius Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini
Dilansir dari National Geographic, fenomena ini tidak memberikan efek apapun kepada Bumi. Beberapa mengira ini akan berpengaruh pada musim di Bumi. Faktanya, musim di Bumi ditentukan dari sudut kemiringan Bumi, bukanlah jarak Bumi terhadap Matahari.
Ketika musim panas, Bumi sedang menerima sinar matahari yang lebih lama sehingga siang hari lebih panjang. Ini menyebabkan hari terasa lebih lama. Begitu juga sebaliknya ketika terjadi musim dingin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.