Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa 2 Hari Seminggu Bantu Menurunkan Berat Badan pada Orang Obesitas

Kompas.com - 22/11/2021, 21:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

Ketiga kelompok peserta ini kemudian diikuti selama satu tahun. Pada akhir tahun, masing-masing dari tiga kelompok menunjukkan tanda-tanda penurunan berat badan, rata-rata 15 persen peserta dalam kelompok konvensional kehilangan setidaknya 5 persen dari berat badan mereka.

Kedua kelompok pelaku diet 5:2 rata-rata kehilangan berat badan sedikit lebih banyak, dengan 18 persen dari kelompok 'membantu diri sendiri' kehilangan setidaknya 5 persen dari berat badan mereka, dibandingkan dengan 28 persen dari peserta kelompok support group.

Tapi sementara semua kelompok mencapai penurunan berat badan moderat selama percobaan, peneliti mengungkap pembeda utama lain dalam data.

Baca juga: 6 Cara Sehat Menurunkan Berat Badan dalam 2 Minggu

Jika dibandingkan dengan peserta yang menerima saran manajemen berat badan konvensional, peserta diet 5:2 menilai pengalaman mereka selama percobaan lebih efektif.

Dalam sebuah survei tentang eksperimen tersebut, para pelaku diet 5:2 menilai intervensi mereka lebih efektif dalam hal membantu menurunkan berat badan ketimbang saran manajemen berat badan konvensional, dan menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung merekomendasikan diet ini kepada orang lain.

Umpan balik juga menunjukkan, pelaku diet 5:2 lebih siap untuk melanjutkan diet setelah eksperimen berakhir.

Menurut para peneliti, kemanjuran penurunan berat badan 5:2 yang terlihat dalam penelitian ini hampir sama dengan apa yang ditunjukkan oleh penelitian puasa intermiten lainnya.

Meski diet 5:2 tampaknya tidak mencapai hasil yang luar biasa, jika dibandingkan dengan saran manajemen berat badan konvensional, peringkat pengguna yang lebih baik dapat menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan bagi dokter untuk merekomendasikannya pada orang-orang di dunia nyata yang berjuang untuk menurunkan berat badan.

"Dokter yang memberikan saran singkat tentang manajemen berat badan dapat mempertimbangkan untuk merekomendasikan diet 5:2. Pendekatan ini memang tidak lebih unggul, tetapi lebih sederhana dan menarik," para peneliti menyimpulkan dalam penelitian mereka.

Baca juga: Ketimbang Puasa Intermiten, Diet Tradisional Terbukti Lebih Ampuh Menurunkan Berat Badan

Puasa intermiten

Menurut beberapa ahli, menerapkan puasa dan makan bergantian dapat meningkatkan kesehatan sel dengan memicu peralihan metabolisme.

Dalam peralihan metabolisme, sel menggunakan simpanan bahan bakar mereka dan mengubah lemak menjadi energi -"membalik saklar" dari penyimpanan lemak ke penghematan lemak.

Dalam sebuah tinjauan penelitian pada hewan dan manusia yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menyebutkan, puasa intermiten diketahui dapat mengurangi tekanan darah, membantu penurunan berat badan, dan membantu memperpanjang umur.

Namun, metode ini tidak cocok untuk semua orang, terutama wanita hamil dan mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes atau gangguan makan.

Baca juga: Apa Kaitannya Hormon dengan Kenaikan Berat Badan? Ini Penjelasan Ahli

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com