Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pasien Kanker Terlambat Dideteksi, Penyebabnya Skrining Rendah

Kompas.com - 05/11/2021, 08:00 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

“Contohnya kanker paru-paru, salah satu cara deteksi kanker paru adalah tidak cukup dengan foto tetapi harus dengan lotus CT-scan, dan ini tidak ditanggung biayanya oleh pemerintah melalui BPJS. Nah inilah mengapa akses deteksi dini ini harus dibuka seluas-luasnya supaya tidak bertemu pasien di stadium lanjut,” kata dr. Awal.

Dia menambahkan, jika setelah diperiksa ternyata sudah di stadium lanjut, maka biaya pengobatan pun akan semakin mahal serta mengurangi kualitas hidup. Maka dari itu, ia menegaskan pentingnya deteksi dini kanker.

Akses pelayanan kesehatan di Indonesia

Salah satu faktor yang perlu digarisbawahi, menurut Eko, adalah akses pelayanan kesehatan di Indonesia yang masih tertinggal.

“Beberapa permasalahan yang ada saat ini, antara lain akses pelayanan kesehatan di Indonesia masih tertinggal di Asia salah satunya dengan jumlah 1.18 tempat tidur per 1.000 penduduk dibandingkan negara lain sebanyak 3.3 tempat tidur per 1.000 penduduk," kata Eko.

Dari data yang ada, terjadi pengeluaran dana sebesar 11,5 miliar USD ke luar negeri untuk pengobatan, dan penyakit kanker merupakan alasan kedua bagi Warga Negara Indonesia (WNI) menjalani pengobatan ke luar negeri.

Di samping itu, 70 persen kasus kanker didapati pada stadium lanjut serta sampai saat ini pelayanan kanker belum memiliki standar kualitas serta kuantitas SDM atau fasilitas kesehatan pemberi layanan yang belum merata.

Baca juga: Revisi JKN Perlu Tingkatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Pasien Kanker

Ia menilai, peran serta pemerintah daerah juga diperlukan dalam membuat kebijakan dan strategi pengendalian kanker, berupa tindakan pencegahan, penanggulangan penyakit kanker melalui peningkatan upaya skrining dan deteksi dini, serta penguatan fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan kanker.

"Penguatan JKN dalam upaya deteksi dini juga sangat diperlukan, sehingga rakyat semakin mudah melakukan screening kanker, apalagi kalau kemudian sistim deteksi dini ini dikaitkan dengan pembiayaan terapi. Dalam jangka panjang diharapkan kanker stadium lanjut akan menurun kejadiannya di Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com