Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenis Kelainan Tulang yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 28/10/2021, 13:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permasalahan tubuh yang kerap kali terabaikan atau tidak diketahui adalah kelainan pada tulang.

Tidak hanya patah tulang saja, ada banyak sekali kelainan tulang yang sebenarnya harus diwaspadai.

Untuk mengetahui kelainan tulang tersebut, perlu dilakukan tindakan koreksi kelainan bentuk tulang Anda.

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi sekaligus Konsultan Ortopedi Anak, Limb Lengthening and Reconstruction, RS Pondok Indah, Pondok Indah dan RS Pondok Indah, Bintaro Jaya dr Faisal Miraj Sp.OT(K) mengatakan, tindakan pengoreksian tulang biasanya dilakukan akibat adanya kelainan tulang, khususnya di sekitar tungkai kaki dan lengan.

Baca juga: Kelainan Tulang hingga Patah Tulang, Begini Diagnosis dan Penanganannya

"(Kelainan tulang di sekitar tungkai kaki dan lengan) dapat terjadi karena beberapa penyebab, tergantung jenis kelainan yang diderita," kata Faisal.

Koreksi tulang ini dilakukan untuk mengetahui jenis kelainan tulang yang diderita pasien dan terapi apa yang tepat untuk mereka.

Jenis kelainan tulang

Berikut beberapa jenis-jenis kelainan tulang yang bisa terjadi.

1. Kelainan pendeknya tungkai kaki

Kelainan pendeknya tungkai kaki, atau kelainan bentuk tungkai kaki dan lengan, disebabkan oleh kelainan bawaan seperti skeletal displasia, hemimelia, limb deficiency, hemihipertrophi, radial club hand, multiple hereditary exostoses, oliers disease, dan osteogenesis imperfecta.

2. Kaki berbentuk X atau O

Kelainan tulang lainnya yang mungkin sering Anda temukan di masyarakat dan terlihat jelas adalah kaki yang berbentuk X ataupun O.

Bentuk kaki yang X atau O ini terjadi karena adanya defisiensi zat gizi seperti defisiensi vitamin D atau rickets, atau adanya gangguan hormonal seperti hiperparatiroid.

Sementara itu, kelainan kaki O jenis tibia vara disebabkan oleh blount disease.

3. Bone defect

Bone defect adalah hilangnya sebagian segmen tulang karena infeksi, tumor, maupun patah tulang yang berat.

Ini merupakan suatu kondisi serius yang muncul setelah proses patalogis yang telah merusak komponen vital tulang.

Pasien yang mengalami bone defect memiliki potensi kekurangan atau hilangnya jaringan tulang yang akan mempengaruhi fungsi tulang dalam menopang tubuh.

4. Pseudoarthoris

Pseudoarthrosis adalah kegagalan tulang belakang untuk menyatu. Sehingga, terjadi pembentukan sendi palsu atau berbelok ke arah yang salah.

Kondisi ini bisa jadi akibat bawaan sejak lahir atau cedera yang menyebabkan patah tulang sehingga tulang menjadi sulit menyambung.

5. Malunion fracture

Jenis kelainan tulang berikutnya adalah Malunion fracture, yaitu kelainan bentuk tulang akibat penyambungan patah tulang yang tidak sesuai, sehingga berbentuk bengkok, memutar, ataupun menjadi lebih pendek.

Malunion fracture juga bisa menggambarkan keadaan tulang patah yang telah mengalami penyatuan dengan fragmen fraktur berada dalam posisi tidak normal (posisi buruk).

6. Tungkai kaki tidak sama panjang

Kedua tungkai kaki yang tidak sama panjang disebut juga dengan leg length discrepancy.

Faisal mengatakan, kedua tungkai kaki yang tidak sama panjang ini menjadi masalah yang paling sering dialami oleh pasien.

"Kelainan ini biasanya disebabkan oleh cedera dan patah tulang yang sembuh ataupun tidak sembuh, setelah itu menjadi pendek," kata dia.

Akan tetapi, pada kondisi tertentu kelainan ini bisa juga disebabkan oleh kelainan bawaan saat lahir.

Diagnosis kelainan tulang

Dengan begitu banyaknya kelainan tulang, diperlukan diagnosis yang akurat sebelum menentukan penanganan yang tepat.

Baca juga: Jenis-jenis Patah Tulang yang Perlu Anda Ketahui

Faisal berkata bahwa dokter biasanya akan merujuk pasien melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui masalah dan penyebab kelainan tulang yang dialami. 

Selanjutnya, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  1. Pemeriksaan radiologi dengan scannogram untuk melihat kelainan pada tungkai dari panggul sampai pergelangan kaki
  2. Jika diperlukan, dokter akan menganjurkan pemeriksaan tambahan berupa CT-Scan atau MRI.
  3. Pemeriksaan laboratorium, terutama jika diduga adanya kekurangan zat gizi seperti kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor
  4. Pemeriksaan hormon seperti hormon paratiroid, apabila kelainan bentuk yang terjadi kemungkinan disebabkan karena kelebihan hormon tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com