Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2021, 17:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – La Nina adalah fenomena yang terjadi ketika suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normal.

Pendinginan suhu muka laut ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah sehingga dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.

Tak hanya di Indonesia, La Nina juga dapat meningkatkan curah hujan di beberapa negara lain, seperti sebagian Asia Tenggara, bagian utara Australia, bagian utara Brazil, dan sebagian pantai barat Amerika Serikat.

Dampak La Nina di Indonesia

Dilansir dari Indonesia Baik, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normal.

Namun, dampak La Nina di Indonesia tidak selalu sama. Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjdi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.

Baca juga: Fenomena La Nina Picu Potensi Musim Kemarau Basah 2021

Sementara itu, pada bulan Desember-Februari, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimanta bagian timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologis.

Adapun bencana hidrometeorologis ini mencakup bencana banjir, tanah longsor, puting beliung, hujan es, dan badai es.

Perkiraan terjadinya La Nina di Indonesia

Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masyarakat diminta untuk waspada terkait terjadinya fenomena La Nina menjelang akhir tahun 2021.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yakni -0,61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Baca juga: PBB Sebut La Nina Telah Capai Puncak, tapi Dampaknya Masih Berlanjut

Kondisi ini berpotensi berkembang dan masyarakat diminta untuk bersiap menyambut La Nina 2021/2022 yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

Pihak BMKG juga mengingatkan agar setiap elemen masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana bersiap untuk mencegah dan melakukan mitigasi terhadap potensi bencana hidrometeorologis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com