Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat dan Mengobati Penyakit Kulit Epidermolisis Bulosa

Kompas.com - 17/10/2021, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Cara merawat luka epidermolisis bulosa pada bayi baru lahir

Karena epidermolisis bulosa bisa menyerang sejak bayi, maka ada beberapa perbedaan cara merawat luka pada bayi baru lahir, sebagai berikut:

1. Tidak menempatkan bayi cukup bulan di dalam inkubator.

2. Hindari penggunaan plester adhesif, melainkan menggunakan plester berbahan soft silicone.

3. Gunakan pakaian yang mudah dipasang dan berbahan lembut.

4. Gunakan popok sekali pakai.

"Popok sekali pakai dapat digunakan tetapi harus dilapisi oleh soft silicone contact layer, jadi yang kontak ke kulit berbentuk silicone, jadi dapat mengabsorpsi cairan," katanya.

5. Bersihkan area popok dengan campuran white soft paraffin berbentuk salep.

6. Erosi atau luka di kulit dengan banyak cairan dapat menggunakan soft silicone foam untuk melindungi dan menyerap cairan.

7. Erosi di daerah popok dengan sedikit cairan dapat diberikan paraffin impregnated gauzes untuk membersihkan luka dan jaringan mati.

8. Pada balutan di tangan, pakaikan dressing (balutan) di antara jari agar tidak menempel.

9. Tidak mandi hingga luka membaik.

Baca juga: Mengenal Psoriasis, Penyakit Kulit Kering dan Menebal

Faktor-faktor yang Menghambat Penyembuhan Luka

Ada beberapa faktor yang bisa menghambat penyembuhan luka Epidermolisis Bulosa, meliputi infeksi, gatal, nyeri, maupun nutrisi.

Infeksi sering terjadi pada pasien Epidermolisis Bulosa, karena terdapat luka yang terbuka. Jika itu terjadi hal yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan luka, lalu kompres dengan larutan NaCl 0,9 persen atau air bersih selama 5 menit pada pagi dan sore hari.

Rata-rata pasien Epidermolisis Bulosa merasakan gatal-gatal yang disebabkan berbagai hal.

Secara umum, dikatakan dr. Inne, pasien yang mengalami gatal dapat mandi dengan air hangat kuku, menggunakan pembersih yang mengandung minyak, hidrasi kulit dengan pelembap, menghindari lingkungan yang terlalu kering atau panas, serta menggunakan pakaian berbahan katun.

"Kepedulian dan kerja sama multidisiplin ilmu, keluarga, dokter yang merawat, serta masyarakat akan menurunkan angka kesakitan dan kematian pasien EB," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com