Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Psoriasis, Penyakit Kulit Kering dan Menebal

Kompas.com - 22/06/2021, 14:09 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comPsoriasis adalah kondisi autoimun kronis yang menyerang kulit. Secara visual kulit akan tampak menebal, kering dan bersisik. Kulit yang sedang meradang ini akan berwarna kemerahan pada pinggirnya dan bagian tebalnya akan berwarna putih keperakan.

Normalnya, kulit akan berganti dan tumbuh secara perlahan dalam waktu satu bulan. Kulit akan diproduksi secara perlahan dan sedikit demi sedikit menggantikan kulit di atasnya.

Namun, pada kasus psoriasis, terjadi produksi kulit hanya terjadi dalam 3 sampai 4 hari saja. Proses ini terlalu cepat sampai kulit tidak sempat berganti. Kondisi itulah yang membuat kulitnya tampa tebal kering dan bersisik.

Penyebab

Psoriasis adalah penyakit autoimun, namun antigen pemicunya belum dapat diidentifikasi. Namun diketahui bahwa terdapat beberapa faktor lingkungan yang menjadi faktor resiko. Beberapa diantaranya adalah faktor genetik, infeksi virus dan bakteri, trauma fisik, stres, dan kelebihan berat badan.

Baca juga: Manfaat Vitamin E untuk Kulit Wajah dan Cara Menggunakannya

Lokasi

Psoriasis bisa muncul pada bagian tubuh manapun. Plaknya bisa berukuran kecil maupun besar. Lokasi dari plak kulitnya akan menentukan perawatan yang akan dilakukan.

Terdapat lima lokasi yang paling umum terkena kondisi ini, yaitu area genital, kulit kepala, wajah, lipatan tubuh, serta tangan dan kaki. Lokasi yang paling banyak dialami oleh pasien adalah di genital dan kulit kepala.

Jenis

Dilansir dari National Psoriasis Foundation, terdapat 5 macam psoriasis, yaitu psoriasis gutata, psoriasis inversa, psoriasis eritroderma, psoriasis pustulosa, dan psoriasis plak.

Psosiasis gutata ditandai dengan lesi berdiameter kecil, yaitu sekitar 0,5 sampai 1,5 sentimeter saja. Umumnya muncul pada tubuh bagian atas, lengan, dan kaki. Jenis ini tidak terpengaruh jika diberikan antibiotik dan bisa sembuh sendiri dalam waktu 3 sampai 4 bulan.

Psoriasis inversa adalah jenis yang muncul pada daerah lipatan kulit seperti ketiak, lipatan paha, dan leher. Pada jenis ini kulit akan tampat sebagai kulit yang licin, merah, dan meradang. Kondisi ini bisa bertambah buruk akibat keringat dan memicu sakit dan gatal.

Psoriasis eritroderma adalah jenis yang paling jarang. Hanya sekitar dua persen pasien psoriasis yang terkena jenis ini. Lesinya luas dan kemerahan. Karena area yang terlibat sangat luas, jenis ini bisa mengancam jiwa.

Pada jenis ini, pasien akan mengalami perubahan detak jantung, suhu, dehidrasi, dan perubahan kuku. Pasien akan mengalami kehilangan suhu tubuh akibat pembuluh darah yang melebar, sehingga menyebabkan pasien kedinginan.

Tipe berikutnya adalah jenis psoriaris pustulosa. Gejalanya adalah banyaknya lesi kecil-kecil yang berisi nanah dan terasa sakit. Biasanya hanya muncul di beberapa bagian tubuh seperti tangan dan kaki.

Terakhir adalah tipe plak. Tipe ini merupakan tipe paling umum dan mengenai 80 persen penderita penyakit autoimun ini. Gambaran klinisnya tampak seperti kulit mengering yang tebal, gatal, dan sakit.

Warna kulitnya putih keperakan dan kulit di sekitarnya berwarna kemerahan. Tipe ini dengan mudah ditemukan di kulit kepala, lutut, dan siku. Namun, bisa saja lesi ini muncul di bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Jenis Kanker Kulit

Perawatan

Penyakit ini tidak menular dan tidak bisa disembuhkan. Namun, beberapa pengobatan bisa membantu meredakan gejala yang timbul pada kulit. Selain itu, pengobatan tertentu juga bisa menurunkan resiko terjadinya kondisi umum yang disebabkan karena arthritis.

Pasien psoriasis biasanya akan terpengaruh secara emosional. Maka dari itu penting sekali untuk mengelola stres dengan baik agar tidak mempengaruhi kehidupan sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com