Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebagusan Bijak Kelola Sampah, Dukung Penanganan Sampah di Indonesia

Kompas.com - 28/09/2021, 18:03 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah sampah di Indonesia masih menjadi tugas yang harus segera diselesaikan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui pelaksanaan program Kebagusan Bijak Kelola Sampah.

Kebagusan Bijak Kelola Sampah merupakan program yang diciptakan sebagai bentuk upaya mendukung penanganan sampah di Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan, bersama Waste4Change yang diinisiasi oleh Nestlé Indonesia.

Adapun tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah secara mandiri serta bertanggung jawab.

Dilaksanakan sejak tahun 2019, pada mulanya program ini diawali dengan melaksanakan sosialisasi serta edukasi terkait sampah kepada masyarakat hingga siswa sekolah dasar.

Baca juga: Apa Itu Waste Credit? Diklaim Bisa Jadi Solusi Sampah di Indonesia

 

Tidak hanya itu, Kebagusan Bijak Kelola Sampah juga mendirikan dua bank sampah di daerah Kelurahan Kebagusan.

Telah berjalan 2 tahun, saat ini program Kebagusan Bijak Kelola Sampah masih terus dilaksanakan.

Kegiatan terbarunya adalah pembangunan fasilitas Rumah Pemulihan Material (RPM) yang baru diresmikan pada tanggal 22 September 2021 oleh Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Novrizal Tahar, IPM dan Plt Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Drs. Isnawa Adji, MAP.

“Saya sebagai Plt Walikota Administrasi Jakarta Selatan mengapresiasi PT Nestlé Indonesia dan Waste4Change yang sudah lama berkontribusi dalam mengedukasi dan mengaplikasi upaya pengurangan sampah pada sumbernya," kata Isnawa dalam Konferensi Pers Peresmian Rumah Pemulihan Material (RPM) di Kelurahan Kebagusan, Rabu (22/9/2021).

RPM nantinya akan digunakan sebagai pusat pengumpulan sampah rumah tangga secara terpadu dari seluruh bank sampah yang ada di Kelurahan Kebagusan.

Baca juga: Indonesia Hasilkan 64 Juta Ton Sampah, Bisakah Kapasitas Pengelolaan Tercapai Tahun 2025?

Ilustrasi pengelolaan sampah dengan cara membakar sampah plastik. Ilustrasi pengelolaan sampah dengan cara membakar sampah plastik.

Memiliki luas 195 meter persegi, RPM dapat mengelola sampah organik dengan 2 cara, yaitu diproses menjadi kompos dan menjadi pakan bagi budidaya Black Soldier Fly (BSF).

"Selain ajakan memilah sampah, membuat bank sampah, saat ini Pemerintah kota Jakarta Selatan beserta 65 kelurahan sedang gencar membuat ecoenzym dan maggot," tambah Isnawa.

Sedangkan untuk sampah anorganik, RPM menargetkan mampu mengelola sebanya 1,3 ton sampah anorganik per hari, serta melayani lebih dari 50.000 rumah tangga.

Di kesempatan yang sama, Novrizal juga mengatakan, harapannya melalui RPM, lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman sekaligus mampu mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar dapat tercipta.

Baca juga: 5 Alasan WALHI Jakarta Tolak Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara di Taman Tebet

 

Hal ini menjadi penting mengingat masalahan sampah Indonesia yang kian memprihatinkan.

Tercatat, wilayah Jakarta Selatan saja menghasilkan sebanyak 1.500 ton sampah setiap hari dan turut menyumbang tumpukan sampah di Bantar Gebang yang mencapai angka 7.700 ton sampah setiap harinya.

Adanya program serta kegiatan ini sekaligus mendukung ambisi pemerintah memperbaiki penanganan sampah pada 2025.

“Kami senang dapat bekerjasama dengan Nestlé Indonesia serta Kelurahan Kebagusan dalam upaya mendukung ambisi pemerintah dalam mengurangi limbah sampah di Indonesia sebesar 30 persen dan menangani 70 persen sampah pada 2025.” ungkap Mohamad Bijaksana Junerosano, Pendiri Waste4Change yang turut hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Riset di Bandung, 80 Persen Pasien Buang Obat Sembarangan ke Tempat Sampah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com