Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ma'rufin Sudibyo

Orang biasa saja yang gemar melihat bintang dan menekuri Bumi.

Benda Langit Mini yang Menumbuk Planet Gergasi

Kompas.com - 24/09/2021, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perisai kosmik

Asteroid atau komet umumnya melaju 60 km per detik atau 216.000 km per jam saat hendak menumbuk Jupiter. Bila dianggap penumbuknya merupakan adalah asteroid berkomposisi kondritik (massa jenis 3,7 ton per meter kubik), maka massanya ~2 juta ton dan energi tumbukannya minimal 850 megaton TNT.

Energi ini sangat dahsyat, setara dengan 42.500 butir bom nuklir Nagasaki yang diledakkan serempak pada satu titik. Apabila tumbukan berenergi sebesar itu terjadi di Bumi, akan terbentuk kawah tumbukan bergaris tengah 4 km. Semburan material produk tumbukannya juga akan berdampak pada terjadinya kerusakan lingkungan dalam skala regional.

Untunglah tumbukan ini terjadi di gergasi bernama Jupiter, sehingga tak berdampak apapun bagi kita.

Sebagai planet terbesar dalam tata surya kita, Jupiter menyandang peran sebagai penyedot kosmik oleh massanya yang sangat besar dan kedudukannya. Gravitasi sang gergasi mampu memaksa mayoritas asteroid berkerumun relatif tertib dalam Sabuk Utama. Ia juga mampu memaksa komet–komet periodik dari keluarga keluarga Jupiter dan Halley mematuhi koridor yang menghindarkannya dari potensi benturan dengan planet–planet dalam.

Oleh karena itu, dalam perspektif keplanetan, Jupiter merupakan perisai kosmik yang meredam masuknya komet dan asteroid liar ke orbit planet–planet dalam, termasuk Bumi. Meskipun perlindungan ini tidak bergaransi 100 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com