Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Bahasa Siul Manusia Bisa Jadi Cara untuk Berkomunikasi dengan Lumba-lumba

Kompas.com - 22/09/2021, 10:01 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Bersiul mungkin saja hal yang mengganggu bagi sebagian orang. Namun, ternyata, studi baru mengungkapkan bahwa bahasa siul yang biasa dilakukan manusia, bisa menjadi cara untuk berkomunikasi dengan lumba-lumba.

Bersiul adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan yang dikemas dalam sebuah bahasa. 

Dilansir dari Phys, Rabu (22/9/2021), sebuah studi yang baru diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology menjelaskan tentang bagaimana bahasa siul manusia bisa menjadi cara untuk mempelajari komunikasi lumba-lumba.

Kendati suara dan cara menyampaikan informasinya berbeda, namun struktur dan atribut dalam siulan manusia dapat memberikan wawasan tentang cara lumba-lumba mengkodekan informasi yang mereka sampaikan dengan cukup kompleks.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu penulis, Dr. Diana Reiss, sekaligus seorang Profesor Psikologi di Hunter College, Amerika Serikat.

Baca juga: Dunia Kecam Pembantaian Lebih dari 1.400 Lumba-Lumba di Kepulauan Faroe

 

Untuk mempermudah memahami pendapat Reiss, penulis utama dalam studi ini, Dr. Julien Meyer, ahli bahasa di Gipsa Lab, Pusat Penelitian Nasional (CNRS) Perancis memberikan contoh bahwa kemampuan pendengar untuk memecahkan kode bahasa siul untuk berkomunikasi dengan lumba-lumba, bergantung pada kompetensi bahasa pendengar, seperti dalam memahami fonem.

Fonem merupakan satuan bunyi yang dapat membedakan satu kata dengan kata lainnya.

Namun, gambar suara yang disebut dengan sonogram tidak selalu tersegmentasi atau terbagi oleh keheningan di antara unit-unit kata dalam bahasa siulan manusia.

"Sebaliknya, para ilmuwan yang mencoba memecahkan kode komunikasi siulan lumba-lumba dan spesies siulan lainnya sering mengkategorikan siulan berdasarkan interval diam di antara siulan," kata Reiss.

Artinya, peneliti mungkin perlu berpikir tentang bagaimana mereka mengkategorikan komunikasi hewan bersiul berdasarkan sonogram mengenai informasi yang disampaikan secara struktural dalam bahasa siul manusia.

Dua penulis tersebut bersama penulis ketiga, Dr. Marcelo Magnasco, ahli biofisika dan Profesor di Universitas Rockefeller, berencana untuk menerapkan hal ini, bahasa siul, serta ide lain dalam studi mereka guna mengembangkan teknik baru untuk menganalisis komunikasi lumba-lumba.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Lumba-Lumba Kena Penyakit Misterius Mematikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com