Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Ini Bantu Kurangi Risiko Kematian Pasien Covid-19, Studi Jelaskan

Kompas.com - 02/09/2021, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Pasien dengan Covid-19 yang parah dan dirawat di rumah sakit, yang menerima obat rheumatoid arthritis baricitinib yang dikombinasikan dengan standar perawatan lainnya, dapat terhindar dari risiko kematian.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet Respiratory Medicine, pasien Covid-19 yang meninggal karena penyakit yang parah lebih jarang, setelah standar perawatan mereka dikombinasikan dengan obat rheumatoid arthritis.

Peneliti utama studi ini adalah E. Wesley Ely, MD, MPH, Grant Liddle Professor of Medicine di Vanderbilt University Medical Center, dan Vince Marconi, MD, dari Emory University.

Dilansir dari Medical Xpress, Kamis (2/9/2021), studi ini melibatkan 1.525 pasien Covid-19 dengan oksigen tambahan, yang dirawat di 101 rumah sakit di 12 negara, yakni Asia, Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Ely dan Marconi tidak menerima kompensasi finansial untuk pekerjaan mereka dalam penelitian, yang didanai oleh Eli Lilly and Company, perusahaan yang membuat rheumatoid arthritis baricitinib, obat yang dikenal karena sifat anti-inflamasinya atau anti peradangan.

Baca juga: Kabar Baik, Uji Coba Obat Antibodi AstraZeneca Efektif Cegah Covid-19

 

Dalam uji coba COV-BARRIER, untuk menunjukkan bahwa obat tersebut dapat mengurangi risiko kematian pasien Covid-19, penerimanya ditentukan secara acak untuk menerima obat rheumatoid arthritis baricitinib versus plasebo, yang diberikan sekali sehari hingga 14 hari di samping standar perawatan, yang mencakup obat deksametason dan remdesivir.

Penyelidikan COV-BARRIER ini, menemukan bahwa obat rheumatoid arthritis baricitinib dapat mengurangi mortalitas 28 hari dan 60 hari sebesar 5 persen dibandingkan dengan plasebo.

"Pasien yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi SARS-CoV-2, sering mengalami keadaan hiperinflamasi intens yang dapat menyebabkan disfungsi banyak organ, termasuk sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, dan kematian," kata Ely.

Ely menambahkan meskipun pengobatan dengan remdesivir, deksametason dan tocilizumab, dapat mengurangi kematian di antara pasien yang dirawat di rumah sakit, standar pengeobatan ini tetap menjadi kebutuhan penting yang belum terpenuhi.

"Semakin jelas bahwa pengobatan dengan baricitinib dapat membantu mencegah kematian pada beberapa pasien Covid-19 yang paling kritis, dan bahwa kelas obat ini merupakan kemajuan pengobatan yang penting untuk kelompok pasien yang rentan ini dalam pandemi yang terus berkembang," imbuh Ely.

Ely menambahkan bahwa obat baricitinib adalah penghambat Janus kinases (JAK) 1 dan 2, yang menenangkan sistem kekebalan. Dengan dikombinasikan dengan standar pengobatan yang ada, dapat membantu kurangi risiko kematian pasien Covid-19.

Baca juga: Penemuan Obat Antivirus Ini Lahirkan Obat untuk Lawan Virus dari Herpes, HIV hingga Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com