Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Dimulai, Berikut 6 Tips Pemakaian Masker untuk Anak

Kompas.com - 31/08/2021, 13:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber NPR

KOMPAS.com - Masker apa yang baik dan efektif untuk menjaga anak terhindar dari virus corona? Mungkin pertanyaan ini muncul di benak para orangtua, terlebih sejumlah daerah di Indonesia mulai merencanakan sekolah tatap muka.

Dilansir dari NPR, Selasa (24/8/2021), masker adalah langkah utama untuk mencegah virus corona yang harus dipakai semua orang, tak terkecuali anak-anak.

Sebuah studi belum lama ini meneliti 100 distrik sekolah dan 14 sekolah di Carolina Utara.

Tim peneliti menemukan bahwa masker efektif mencegah penularan Covid-19 di sekolah, bahkan dengan jarak fisik kurang dari 1 meter.

Baca juga: Vaksin Pfizer untuk Anak Remaja di Indonesia, Ini Efikasi dan Efektivitasnya

Namun, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan orangtua ketika memberikan masker untuk anak-anak.

Ahli sepakat bahwa hal terpenting adalah memilih yang benar-benar efektif untuk dipakai anak sepanjang hari.

Berikut 6 tips ahli terkait masker anak:

1. Fokus pada kenyamanan dan kecocokan

Masker akan efektif memberi perlindungan mencegah penyakit seperti Covid-19 hanya jika dipakai dengan benar oleh anak.

Ibukun Kalu, dokter anak penyakit menular dari Duke University mengatakan, pada anak yang lebih muda di bawah 10 tahun, pastikan memberi masker yang nyaman agar anak tidak mengotak-atiknya sepanjang hari.

"Saya sarankan agar anak menggunakan masker yang paling nyaman. Dan pastikan masker yang dipakai katun dua lapis dan jangan pakai masker dengan katup buang," katanya.

Dia menambahkan, masker kain tiga lapis adalah pilihan yang lebih bagus.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kain katun yang ditenun rapat mampu menyaring partikel dengan lebih baik dan kinerjanyadapat meningkat dalam kondisi lembab, seperti yang dibuat saat Anda bernapas.

Yang paling penting, pilih masker yang pas di hidung, mulut, dan menutup dagu.

Jika masker memiliki loop telinga yang dapat disesuaikan dan/atau bagian hidung yang dapat disesuaikan, itu lebih bagus.

Ingat, ukuran yang pas adalah kunci untuk masker. Jadi pastikan masker anak Anda tidak terbuka lebar di bagian tepinya.

 

2. Bawa cadangan masker ke sekolah

"Anak-anak cenderung berantakan, jadi ada baiknya untuk memasukkan masker ekstra ke dalam ransel untuk berjaga-jaga jika masker yang mereka kenakan kotor atau kena keringat," kata Tina Tan, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Anak Lurie di Chicago.

Tina Tan menjelaskan, jika masker yang dipakai anak basah itu akan membuat tidak nyaman dipakai.

"Sebab itu, mereka bisa menggunakan dua atau tiga masker sehari. Jika menggunakan masker sekali pakai mahal, anak bisa menggunakan masker kain yang bisa dicuci setelah kotor," kata Tan.

3. Jangan pakai buff

Sampai sekarang masih ada orang yang menggunakan buff karena dianggap lebih mudah dipakai dan nyaman.

Namun perlu diingat, buff tidak memberikan perlindungan sebaik masker sekali pakai atau pun masker kain.

"Saya menempatkan buff di urutan paling bawah," kata Yvonne Maldonado, spesialis pediatri dan penyakit menular di Universitas Stanford yang juga menjabat sebagai ketua Komite Infeksi Penyakit untuk American Academy of Pediatrics.

Maldonado menjelaskan, buff mungkin terlihat lucu atau nyaman dipakai, tapi itu tidak efektif memberi perlindungan mencegah virus karena longgar dan kainnya sangat tipis.

"Virus bisa masuk begitu saja," katanya.

4. Pertimbangkan untuk menambahkan filter atau masker ganda

Jika anak Anda dapat memakai masker dengan nyaman, mungkin bisa ditambahkan filter ke dalam masker.

Hal ini disampaikan Linsey Marr, seorang peneliti di Virginia Tech yang mempelajari bagaimana virus menular di udara.

Marr yang juga seorang ibu dari dua anak mengaku anaknya yang paling kecil terlalu muda untuk divaksinasi.

"Jadi saat ini saya menekankan kepada mereka, 'Kamu harus memasang filter ke dalam masker. Itu yang terbaik untuk saat ini'," kata Marr.

 

Memakai masker bisa mengurangi kemungkinan penyebaran virus melalui droplet saat berbicara, batuk atau bersin.PEXELS/AUGUST DE RICHELIEU Memakai masker bisa mengurangi kemungkinan penyebaran virus melalui droplet saat berbicara, batuk atau bersin.

Banyak masker dijual dengan lapisan filter bawaan.

Jika masker kain Anda memiliki saku untuk filter, Marr menyarankan untuk memasukkan masker bedah berkualitas baik, karena terbuat dari bahan yang sangat efisien dalam menyaring partikel.

Potong masker bedah agar pas di dalam saku jika perlu.

Masker ganda juga merupakan pilihan yang baik. Cara menggunakan masker ganda, pertama memakai masker sekali pakai kemudian dilapisi dengan masker kain agar tak ada celah.

"Tujuannya adalah untuk mencapai filtrasi dan kesesuaian yang baik, yang keduanya merupakan kunci untuk meningkatkan perlindungan masker," kata Marr.

Namun jika anak Anda tidak nyaman menggunakan masker ganda, jangan dipaksakan.

5. Masker KN95 ukuran anak tidak diperlukan

"Meski respirator KN95 ukuran anak-anak memang ada, itu tidak diperlukan," kata Tan.

Dia menjelaskan, seperti masker ganda, masker KN95 khusus anak bisa tidak nyaman dipakai untuk jangka waktu yang lama.

Maldonado setuju bahwa KN95 tidak diperlukan, tetapi dia juga memahami bahwa toleransi risiko beberapa orang jauh lebih rendah daripada yang lain.

"Jika orang merasa lebih nyaman dengan KN95 dan anak mereka bisa memakainya, saya tidak masalah dengan itu."

Pertimbangan penting lainnya dengan KN95 adalah pas dipakai.

Agar respirator jenis ini bekerja efektif (menghalangi setidaknya 95 persen partikel kecil di udara), respirator tersebut harus pas dengan sangat baik.

KN95 yang tidak pas mungkin tidak terlalu melindungi anak Anda dan dapat memberikan rasa aman yang salah.

Baca juga: Apa Efeknya jika Anak Sering Dimarahi? Begini Kata Dokter

6. Praktikkan teknik memakai masker yang baik di rumah

Anak-anak terbukti mampu belajar memakai masker dengan benar, yang merupakan kunci efektivitasnya.

"Saya agak terkesan dengan seberapa baik anak-anak dapat menggunakan masker mereka. Kami telah melihat kepatuhan yang baik," kata Kalu, yang merupakan bagian dari tim peneliti yang menemukan masker bekerja untuk mengekang penularan di sekolah-sekolah Carolina Utara.

Tetapi tidak setiap anak mengetahui etiket memakai masker yang tepat, katanya, jadi penting bagi orangtua untuk mencontohkan perilaku itu.

Itu berarti memastikan anak-anak tahu cara memakai topeng dengan benar, yakni dengan menekuk kawat hidung dengan benar dan pastikan tidak ada celah di sekitar pipi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com