Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Potensi Tsunami Selat Sunda dan Letusan Gunung Krakatau di Masa Lalu

Kompas.com - 28/08/2021, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Berdasarkan analisis tersebut, Heidarzadeh menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap bencana tsunami, standar bangunan dan rekayasa sipil terhadap dampak tsunami.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa sistem peringatan dini tsunami, semestinya tidak hanya bersumber dari aktivitas tektonik saja.

Sebab, hal itu mengingat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada saat itu dipicu oleh aktivitas vulkanik dari letusan Gunung Anak Krakatau.

"Indonesia merupakan kawasan dengan struktur tektonik yang rumit, seperti banyak zona subduksi, sesar maupun gunung api," kata dia.

Baca juga: Gempa Tektonik M 5,5 Guncang Selat Sunda, Tidak Berpotensi Tsunami

 

Oleh karena itu, kajian saintifik atau ilmiah untuk membangun kesiapsiagaan bersama dibutuhkan lebih banyak data yang lebih detil, maupun kajian dan analisis dari data-data tersebut.

"Kita tidak cukup memiliki data tsunami dan gempa bumi di Indonesia secara umum" imbuh Heiderzadeh.

Melalui edukasi kebencanaan dalam webinar ini, BNPB berharap pemeliharaan bukti sejarah masa lalu, khususnya terkait bencana tsunami yang dipicu oleh Gunung Krakatau dan Anak Krakatau ini dapat menjadi edukasi bagi masyarakat.

Sebab, bencana geologi merupakan kejadian yang berulang, sekali dia terjadi di masa lalu pasti akan kembali terjadi di masa mendatang.

Baca juga: Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami dan Guncang Jakarta Berpusat di Megathrust Selat Sunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com