Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Pasien Kanker Paru Tak Boleh Menunda Pengobatan di Masa Pandemi

Kompas.com - 27/08/2021, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli mengingatkan, agar pasien kanker paru tidak lalai dan tetap patuh pengobatan meski pandemi Covid-19 masih merebak di Indoensia.

Kanker adalah suatu penyakit keganasan yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel secara tidak terkontrol.

Sehingga, kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang pertumbuhannya berawal dari organ paru dan dapat menyebar (metastasis) ke organ tubuh lainnya, seperti getah bening dan otak.

Baca juga: Berisiko Sebabkan Kematian, Ketahui Beda Gejala Kanker Paru dan Covid-19

Di tengah situasi melewan pandemi Covid-19 ini, para ahli mengingatkan bahwa Indonesia juga terus berperang melawan berbagai penyakit serius lainnya, salah satunya kanker paru.

Di Indonesia sendiri, angka kejadian kanker paru menempati peringkat pertama sebagai jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian.

Berdasarkan data Global Cancer Statistics (Globocan) tahun 2020, angka kejadian kanker paru meningkat dari sebelumnya 30.023 kasus pada tahun  2018, dan menjadi 34.783 pada tahun 2020.

Oleh sebab itu, ada beberapa poin utama yang menjadi alasan dari peringatan untuk tidak menunda pengobatan pasien kanker paru di tengah pandemi Covid-19.

1. Tingkat kematian tinggi

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultas Hematologi dan Onkologi, Prof Dr dr Aru WIsaksono Sudoyo Sp.PD-KHOM, MPd.Ked, FINASIM, FACP mengatakan, pengobatan bagi pasien kanker itu sangat penting karena menyangkut survival atau harapan hidup pasien.

Aru menjelaskan, meskipun angka kasus baru kanker paru di Indonesia merupakan nomor 2 di bawah kanker payudara, justru kematian akibat kanker paru adalah nomor 1 di Indonesia.

Masih berdasarkan data Globocan, angka kematian akibat kanker paru juga meningkat dari sebelumnya 26.069 pada 2018, menjadi 30.843 pada tahun 2020.

Dengan risiko ini, pasien harus tetap membiasakan diri untuk selalu berkonsultasi dan menjalani pengobatan yang telah disampaikan oleh dokter penanggungjawabnya, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19.

"Untuk seseorang yang terdiagnosis kanker paru, maka kami mengimbau agar pasien tersebut tetap semangat dan tidak takut untuk ke rumah sakit, guna mendapatkan pengobatan yang memadai karena sudah ada prokes ketat," kata Aru dalam diskusi daring Hari Kanker Paru Sedunia 2021, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Kisah Pejuang Kanker Paru dalam Melawan Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com