Dalam hal penyimpanan, penggunaan kedua vaksin mRNA di Indonesia ini, sama-sama harus disimpan pada suhu sangat rendah.
Namun, perbedaan ukuran suhu penyimpanan kedua vaksin mRNA Covid-19 tersebut sangat jauh berbeda.
Vaksin Pfizer dan BioNTech harus dikirimkan dalam pengiriman termal yang dirancang secara khusus dan dikontrol oleh suhu yang harus tetap terjaga pada minus 70 derajat Celcius.
Vaksin virus corona berbasis mRNA ini dapat bertahan dalam kondisi tersebut hingga 10 hari. Selain itu, perlu disimpan dalam "freezer suhu sangat rendah" hingga enam bulan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu mRNA pada Vaksin Pfizer dan Moderna
Menurut Pfizer, vaksin mRNA ini juga dapat disimpan di unit pendingin yang 'biasa tersedia di rumah sakit' pada suhu antara 2 derajat Celsius hingga 7 derajat Celsius, atau 36 hingga 46 derajat Fahrenheit, selama lima hari.
Sedangkan vaksin Moderna, harus dikirim pada suhu minus 20 derajat Celsius dan dapat tetap stabil di unit pendingin antara 2 derajat sampai 8 derajat Celsius, selama 30 hari.
Vaksin Moderna akan tetap stabil pada suhu -20 derajat Celcius hingga enam bulan dan pada suhu kamar hingga 12 jam.
Kenapa suhu penyimpanan kedua vaksin mRNA ini berbeda?
"Ada lebih banyak perbedaan dalam lipid (antara vaksin Pfizer dan Moderna) dan kemungkinan alasan mengapa Pfizer perlu disimpan pada suhu yang jauh lebih rendah. Namun, secara keseluruhan, vaksin Pfizer kurang stabil," kata Dr. Russo.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Segera Dipakai di Indonesia, Apa Bedanya dengan Vaksin Covid-19 Lainnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.