Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Vaksin Pfizer dan Moderna yang Digunakan di Indonesia? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/08/2021, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Health
-


KOMPAS.com - Dua vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA), vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, akhirnya mulai digunakan di Indonesia. Namun, apa perbedaan kedua vaksin mRNA tersebut?

Dari beberapa jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan di dunia, hanya dua vaksin yang dibuat dengan teknologi baru berbasis mRNA.

Baik vaksin Pfizer-BioNTech maupun Moderna, adalah dua jenis vaksin virus corona yang berasal dari Amerika Serikat, yang tahap awalnya diberikan kepada para tenaga kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang.

Kedua vaksin Covid-19 tersebut adalah vaksin pertama yang digunakan di negara tersebut, serta sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah.

Seperti apa cara kerja vaksin mRNA, baik vaksin Pfizer maupun Moderna?

Dilansir dari Health, Kamis (26/8/2021), vaksin Pfizer dan Moderna dibuat menggunakan teknologi baru yang disebut mRNA.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin Covid-19 tersebut bekerja dengan mengkodekan sebagian protein spike yang ditemukan di permukaan virus corona SARS-CoV-2.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna di Norwegia Akan Dicampur, Apakah Aman?

 

Perbedaan vaksin mRNA yang dikembangkan Pfizer dan Moderna, dengan vaksin konvensional, seperti vaksin flu, yakni sebagian besar vaksin konvensional digunakan untuk melawan penyakit virus yang dibuat dari virus yang tumbuh di telur ayam atau sel mamalia lainnya, kata Pfizer.

Lantas, apa perbedaan vaksin Pfizer dan Moderna yang saat ini mulai digunakan di Indonesia?

1. Efikasi vaksin Pfizer dan Moderna

Kedua vaksin mRNA Covid-19 ini memiliki efikasi atau kemanjuran vaksin yang tinggi dibandingkan jenis vaksin Covid-19 lainnya.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, William C. Gruber, MD, wakil presiden senior Penelitian dan Pengembangan Klinis Vaksin Pfizer mengatakan bahwa efektivitas vaksin yang disebut Cominarty itu 52 persen efektif setelah dosis pertama.

Sedangkan suntikan dosis vaksin Pfizer kedua, efikasi vaksin ini mencapai 95 persen, pada orang dewasa, usia 16 tahun ke atas.

Vaksin mRNA tersebut juga memiliki tingkat efikasi vaksin yang tinggi pada orang tanpa memandang jenis kelamin, usia maupun ras.

Perbedaan efikasi vaksin tersebut dengan vaksin Moderna, hanya berbeda 1,1 persen saja. Efikasi vaksin Moderna, berdasarkan data yang ditinjau FDA, vaksin mRNA ini efektif 94,1 persen pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Berbasis mRNA, Apa Itu Messenger RNA?

Ilustrasi vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna yang berbasis messenger RNA (mRNA), berhasil memberikan perlindungan pada ibu hamil, ibu menyusui dan bayi baru lahir. Studi pada dosis vaksin Covid-19 mRNA ini memberi harapan untuk melindungi populasi ini dari infeksi virus corona.SHUTTERSTOCK/Nixx Photography Ilustrasi vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna yang berbasis messenger RNA (mRNA), berhasil memberikan perlindungan pada ibu hamil, ibu menyusui dan bayi baru lahir. Studi pada dosis vaksin Covid-19 mRNA ini memberi harapan untuk melindungi populasi ini dari infeksi virus corona.

Kendati memiliki perbedaan efikasi vaksin yang cukup kecil, namun, "Keduanya bekerja," kata Derek Sant'Angelo, PhD, profesor dan direktur asosiasi ilmu dasar di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.

2. Kandungan vaksin Pfizer dan Moderna

Perbedaan antara vaksin Pfizer dan Moderna adalah pada kandungan bahan yang digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 ini.

Kandungan bahan vaksin Pfizer dan BioNTech

  1. mRNA
  2. Lemak
  3. Potasium klorida
  4. Kalium fosfat monobasa
  5. Natrium klorida
  6. Natrium fosfat dibasic dehidrasi
  7. Sukrosa

Baca juga: Vaksin Pfizer Mulai Digunakan di Indonesia, Apa Saja Efek Samping Vaksin dan Seperti Apa Efikasinya?

 

Kandungan bahan vaksin Moderna

  1. Lemak
  2. Tromethamine
  3. Tromethamine hidroklorida
  4. Asam asetat
  5. Natrium asetat
  6. Sukrosa

Secara umum, mRNA melakukan tugas berat untuk menjadi vaksin, sementara lipid membantu mengantarkan mRNA ke tubuh Anda, dan bahan-bahan lainnya membantu menjaga pH dan stabilitas vaksin.

"Pada akhirnya, kedua vaksin ini sangat mirip," Thomas Russo, MD, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York, mengatakan kepada Health.

"Ada tweak eksklusif di antara keduanya, tetapi, pada akhirnya, mereka sangat mirip," imbuhnya.

Baca juga: Cold Chain Vaksin Covid-19, Tantangan Baru Vaksin Pfizer dan Moderna

Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19, vaksinasi Covid-19, efek samping vaksin. Bekas suntikan vaksin pada sejumlah penerima vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) di Amerika Serikat tunjukkan reaksi kulit.SHUTTERSTOCK/Africa Studio Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19, vaksinasi Covid-19, efek samping vaksin. Bekas suntikan vaksin pada sejumlah penerima vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) di Amerika Serikat tunjukkan reaksi kulit.

3. Penyimpanan vaksin Pfizer dan Moderna

Dalam hal penyimpanan, penggunaan kedua vaksin mRNA di Indonesia ini, sama-sama harus disimpan pada suhu sangat rendah.

Namun, perbedaan ukuran suhu penyimpanan kedua vaksin mRNA Covid-19 tersebut sangat jauh berbeda.

Vaksin Pfizer dan BioNTech harus dikirimkan dalam pengiriman termal yang dirancang secara khusus dan dikontrol oleh suhu yang harus tetap terjaga pada minus 70 derajat Celcius.

Vaksin virus corona berbasis mRNA ini dapat bertahan dalam kondisi tersebut hingga 10 hari. Selain itu, perlu disimpan dalam "freezer suhu sangat rendah" hingga enam bulan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu mRNA pada Vaksin Pfizer dan Moderna

 

Menurut Pfizer, vaksin mRNA ini juga dapat disimpan di unit pendingin yang 'biasa tersedia di rumah sakit' pada suhu antara 2 derajat Celsius hingga 7 derajat Celsius, atau 36 hingga 46 derajat Fahrenheit, selama lima hari.

Sedangkan vaksin Moderna, harus dikirim pada suhu minus 20 derajat Celsius dan dapat tetap stabil di unit pendingin antara 2 derajat sampai 8 derajat Celsius, selama 30 hari.

Vaksin Moderna akan tetap stabil pada suhu -20 derajat Celcius hingga enam bulan dan pada suhu kamar hingga 12 jam.

Kenapa suhu penyimpanan kedua vaksin mRNA ini berbeda?

"Ada lebih banyak perbedaan dalam lipid (antara vaksin Pfizer dan Moderna) dan kemungkinan alasan mengapa Pfizer perlu disimpan pada suhu yang jauh lebih rendah. Namun, secara keseluruhan, vaksin Pfizer kurang stabil," kata Dr. Russo.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Segera Dipakai di Indonesia, Apa Bedanya dengan Vaksin Covid-19 Lainnya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com