Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perilaku Posesif dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 22/08/2021, 16:29 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comPosesif adalah perilaku yang merasa memiliki dan memiliki tendensi untuk mengontrol orang lain atau pasangan. Perilaku ini biasanya diiringi perilaku yang mendominasi, memberikan banyak larangan, dan paling parah biasanya berkaitan dengan hubungan yang abusif.

Pada beberapa kondisi, posesif dianggap sebagai perilaku menyayangi dan menggambarkan perasaan yang menggebu-gebu. Namun, biasanya jika diiringi dengan rasa cemburu dan rasa insecure, perilaku ini akan menjadi perilaku posesif.

Pada sebagian pasangan, perilaku ini bisa menjadi tantangan dalam hubungan mereka. Pasangan yang posesif biasanya tidak akan peduli batasan dan tidak menghargai kebebasan pasangannya. Contohnya, mencurigai rahasia yang disimpan oleh pasangan, atau tidak percaya ketika pasangan pergi keluar dengan teman-temannya.

Baca juga: Posesif, Bagaimana agar Kisah dalam Film Itu Tak Terjadi pada Anda?

Dilansir dari Psychology Today, perilaku ini bisa mengarahkan kepada rasa tidak puas terhadap suatu hubungan. Dampak yang lebih parah lagi adalah dapat memicu tindakan yang destruktif.

Bagaimana gejala posesif?

Dilansir dari Psychology Spot, berikut gejala perilaku posesif:

  1. Mudah menyalahkan orang lain jika tidak sejalan dengan pemikirannya
  2. Teguh pada pendiriannya dan memiliki egosentris tinggi, ditunjukkan dengan tidak bisa menerima pendapat orang lain
  3. Membuat peraturan sendiri dan harus dipatuhi orang lain
  4. Intelejensi emosional yang kurang baik, murah marah, dan menyalahkan orang lain
  5. Memiliki perilaku paternalisme, yaitu perilaku yang diyakini memberikan saran kepada orang lain namun harus diikuti
  6. Percaya bahwa dirinya bisa membaca pikiran orang lain dan tahu yang terbaik untuk orang itu
  7. Dirinya tidak menyadari bahwa dia terlalu banyak mengatur orang lain.

Baca juga: Ahli Psikologi Ungkap Makna Toleransi yang Sebenarnya

Penyebab perilaku posesif

  • Kasih sayang yang diterima saat kecil diberikan hanya sebagai hadiah jika berhasil mencapai sesuatu.
  • Orang yang tumbuh dan hanya dihargai hasil pencapaiannya, bukan upaya yang dilakukannya.
  • Orang yang kekurangan kasih sayang dan perhatian. Sehingga ketika mendapatkannya, ia merasa takut kehilangan dan bersikap posesif.
  • Rasa takut berlebih segalanya tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Dia berusaha mengatur apa-apa yang menurutnya bisa dikontrol untuk mencegahnya terjadi.
  • Kepercayaan diri yang rendah.
  • Kehilangan yang mendalam di masa kecil, seperti kehilangan orang tua.

Baca juga: Psikologi Warna, dari Mood hingga Strategi Marketing

Cara mengurangi posesif

  1. Percaya bahwa Anda berharga dan itu akan membuat pasangan tetap setia pada Anda
  2. Kontrol rasa cemburu dan perilaku mengatur
  3. Menerima perasaan tidak menyenangkan yang terjadi di masa lalu
  4. Mencari cara untuk meredakan kecemasan, seperti meditasi
  5. Kontrol pikiran-pikiran buruk terhadap diri Anda
  6. Diskusikan dengan pasangan mengenai perasaan Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com