Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Hamil, Bisa Jadi Pria yang Alami Infertilitas

Kompas.com - 22/08/2021, 16:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Jika pasangan sulit hamil, belum tentu istri atau wanita yang tidak subur atau memiliki masalah reproduksi. Ternyata, pria juga bisa mengalami infertilitas dan membuat pasangannya tidak bisa hamil.

Idealnya, secara alami pria akan memproduksi sperma yang sehat yang bisa membuahi sel telur. Agar sperma bisa mencapai sel telur, pria harus bisa melakukan ereksi dan ejakulasi. Jika terjadi infertilitas, kemungkinannya adalah terjadi kelainan pada salah satu proses tersebut.

Umumnya, beberapa jenis ketidaksuburan bisa diobati agar pria bisa memiliki keturunan. Perawatan yang dilakukan akan berbeda berdasarkan penyebabnya.

Baca juga: Menjebak Sperma dengan Antibodi, Peneliti Kembangkan Jenis Kontrasepsi Baru

Penyebab pria tidak subur

Sebagian besar masalah infertilitas pada pria disebabkan oleh buruknya kualitas sperma yang dihasilkan. Sperma bisa memiliki bentuk yang abnormal, tidak bisa berenang, jumlah yang terlalu sedikit, atau bahkan tidak memiliki sperma.

Beberapa pemicu buruknya kualitas sperma antara lain infeksi virus, gangguan hormon, penyakit autoimun yang menyerang sperma, genetik, dan konsumsi alkohol, rokok, narkoba, dan steroid.

Selain itu, kelainan struktur juga bisa membuat pria mengalami gangguan kesuburan. Misalnya, kelainan genetik atau cacat bawaan lahir sehingga saluran genital menghalangi aliran semen atau trauma akibat operasi di sekitar area genital.

Penyebab lainnya adalah gangguan ereksi dan ejakulasi dini. Biasanya kondisi ini merupakan hasil dari kondisi medis yang lain seperti gangguan liver, ginjal, atau perawatan kejang.

Baca juga: Studi Baru Tunjukkan Sperma Tidak Berenang, tapi Mengalir

Gejala infertilitas pada pria

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang menunjukkan gejala awal ketidaksuburan pada pria:

  • Disfungsi seksual, contohnya sulit ejakulasi, cairan yang keluar saat ejakulasi sedikit, menurunnya hasrat seksual, atau sulit menahan ereksi
  • Sakit atau bengkak di sekitar testis
  • Pertumbuhan dada yang abnormal
  • Rambut tubuh yang sedikit
  • Jumlah sperma yang rendah, normalnya per mililiter semen terkandung lebih dari 15 juta sperma.

Kapan ke dokter

  • Jika memiliki kesulitan ereksi dan ejakulasi, hasrat seksual yang rendah, atau gangguan fungsi seksual lainnya
  • Sakit atau tidak nyaman di sekitar testis
  • Sudah setahun belum berhasil memiliki anak walau tanpa KB
  • Memiliki riwayat sakit prostat atau testis
  • Usia pria dan pasangan lebih dari 35 tahun.

Baca juga: Punya Gangguan Kesuburan Infertilitas Idiopatik, Mungkinkah Bisa Hamil?

Pemeriksaan kesuburan pria

Untuk memeriksa apakah pria memiliki gangguan kesuburan, perlu dilakukan tes berikut:

  • Hitung sperma. Tes ini dilakukan dengan mengetes dua sampel semen yang di ambil di dua hari yang berbeda. Tes ini akan menganalisis jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma.
  • Tes darah. Tes ini digunakan untuk mengecek kadar hormon dan kemungkinan terdapat ketidakseimbangan hormon.
  • Tes lainnya. Beberapa kasus mungkin membutuhkan tes tambahan seperti USG dan biopsi pada testis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com