Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pneumonia Covid-19 dan Gagal Jantung, Studi Ini Tunjukkan Perbedaannya

Kompas.com - 20/08/2021, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Peneliti China baru-baru ini mempublikasi hasil penelitian tentang persamaan dan perbedaan hasil CT scan dada pada pasien pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.

Dilansir dari Medical Xpress, Kamis (19/8/2021), para peneliti tersebut adalah Zhaowei Zhu, Jianjun Tang, Xiangping Chai dan rekan dari Central South University, Changsha, Hunan, China.

Studi mereka tentang analisis persamaan dan perbedaan fitur CT dada antara pneumonia Covid-19 dan gagal jantung, telah dipublikasikan di jurnal Cardiovascular Innovations and Applications.

Selama pandemi Covid-19, pemeriksaan tomografi komputer (CT) dada sangat direkomendasikan untuk skrining pasien yang diduga terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.

Baca juga: Peneliti Ungkap Alasan Pneumonia akibat Covid-19 Lebih Merusak Paru-paru

 

Hasil studi dari pemeriksaan CT scan dada ini dapat menjadi metode untuk melihat perbedaan dan persamaan antara orang dengan pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.

CT scan dada juga dianjurkan dalam pemeriksaan Covid-19, karena kemungkinan pasien yang diduga terinfeksi virus corona memiliki riwayat kontak yang tidak jelas, gambaran klinis yang tumpang tindih, dan sistem kesehatan yang kewalahan.

Namun, belum ada perbandingan lengkap CT untuk diagnosis gagal jantung atau pneumonia Covid-19.

Makalah studi ini menjelaskan persamaan dan perbedaan, serta bagaimana pasien dengan gagal jantung atau pneumonia Covid-19 dan satu pasien dengan kedua penyakit ini dinilai dengan informasi klinis dan gambar CT scan dada yang diperoleh dan dianalisis.

Baca juga: Kenali Gejala Pneumonia, Penyebab Kematian Kedua pada Balita di Indonesia

Ilustrasi pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita di Indonesia. Kematian balita akibat pneumonia di Indonesia peringkat ke-7 di dunia.SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon Ilustrasi pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita di Indonesia. Kematian balita akibat pneumonia di Indonesia peringkat ke-7 di dunia.

Para peneliti mengatakan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan pada ground-glass opacity, konsolidasi, pola crazy paving, lobus yang terkena, dan penebalan septum antara gagal jantung dan pneumonia Covid-19.

Kendati demikian, morfologi kurang bulat, yakni dengan nilai 4 persen vs 70 persen, P=0,00092).

Peneliti menjelaskan bahwa lebih banyak penebalan peribronkovaskular dan penebalan fissural.

 

Selain itu, analisis studi ini juga menemukan distribusi perifer yang lebih sedikit yang ditemukan pada kelompok gagal jantung dibandingkan pada kelompok pasien Covid-19.

Baca juga: 9 Gejala Pneumonia yang Harus Diwaspadai

 

Khususnya, dalam studi ini ada juga lebih banyak pasien yang ditemukan dengan pembesaran vena pulmonalis atas, efusi subpleural, dan pembesaran jantung pada kelompok gagal jantung dibandingkan pada kelompok dengan Covid-19.

Peneliti juga menemukan lebih banyak lesi berserat pada kelompok pasien Covid-19, meskipun tidak ada perbedaan statistik.

Kendati ada beberapa fitur CT scan dada yang tumpang tindih antara penderita gagal jantung dan pasien dengan pneumonia Covid-19, namun CT scan ini masih merupakan alat yang berguna untuk membedakan pneumonia di antara pasien Covid-19.

 

Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius di Kazakhstan, Begini Tanggapan WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com