"Vitamin D memang salah satu yang berkorelasi dengan sistem imun tubuh," kata Prof. Zullies.
Kendati baik untuk tubuh, namun Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan bahwa asupan vitamin D yang sangat tinggi bisa berbahaya untuk tubuh.
Selain itu. dia juga menyampaikan bahwa belum ada bukti ilmiah yang kuat bahwa suplemen vitamin D bermanfaat mencegah atau mengobati Covid-19.
"Jadi, jangan kampanye yang berlebihan sebelum ada bukti," tulis Prof. Zubairi dalam akun twitternya @ProfesorZubairi, Selasa (17/8/2021).
Apa saja yang disampaikan Ketua Satgas IDI? Baca selengkapnya di sini:
Ketua Satgas IDI: Vitamin D Penting, tapi Asupan yang Tinggi Berbahaya
Berdiri di salah satu kota terbesar dalam peradaban kuno Maya, yaitu Tikal, di Guatemala, para pengunjung dikelilingi oleh piramida-piramida batu kapur yang curam, setinggi Katedral Notre Dame di Paris.
Para turis juga disambut suara monyet dan burung yang berasal dari pemandangan hutan hujan di belakangnya.
Dibangun tanpa bantuan hewan pengangkut, perkakas logam atau roda, pahatan batu-batu megah itu berfungsi sebagai kursi-kursi kekuasaan para raja dan pendeta yang memerintah di kota paling berpengaruh di kerajaan Maya.
Kota itu membentang di Semenanjung Yucatan Meksiko,Guatemala, Belize serta sebagian wilayah Honduras dan El Savador.
Tikal adalah pusat ekonomi dan seremonial dari peradaban Maya yang memiliki total populasi 10-15 juta orang.
Selengkapnya baca di sini:
Rahasia Suku Maya Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem Ribuan Tahun
Penurunan berat badan yang direkomendasikan oleh para ahli adalah setengah kilogram hingga satu kilogram per minggu. Ini adalah manajemen berat badan jangka panjang yang paling efektif.
Konon, membatasi atau bahkan menghindari makanan tertentu akan membuat Anda merasa lebih lapar.