Namun, peneliti mengingatkan, antibodi tidak bekerja sendirian. Seiring waktu, orang akan menumbuhkan sel kekebalan yang disebut sel B dan T yang juga melindungi dari virus corona.
"Individu yang menunjukkan respons imun yang berkurang dari waktu ke waktu, cenderung memiliki sel B memori yang mampu memberikan respons anamnestik (peningkatan) terhadap varian tersebut atau berpotensi dengan dosis vaksin tambahan," tulis tim peneliti dalam laporannya.
Mereka juga hanya menemukan sedikit bukti, bahwa kekebalan berkurang lebih cepat pada orang dewasa yang lebih tua. Hal ini ditemukan, karena peneliti membagi sampel darah mereka ke dalam kelompok berdasarkan usia.
Baca juga: Didatangkan dari AS, Ini Efikasi dan Efek Samping Vaksin Moderna
"Yang penting, banyak subjek dalam kelompok usia tua mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian enam bulan setelah dosis vaksin kedua," tulis mereka.
Karena varian yang berbeda memiliki mutasi genetik yang berbeda, jadi peneliti juga mengujinya satu per satu.
Penyebab utama dalam respons imun yang lebih lemah adalah mutasi E484K, yang terlihat pada varian virus Beta, Gamma, dan Iota, tetapi tidak pada Delta.
“Sementara studi tambahan masih diperlukan, untuk mengatasi dampak varian baru yang pasti akan muncul di area infeksi virus yang intens, data kami mendorong penggunaan vaksin ini dalam menghadapi variasi virus,” tulis peneliti.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah siap untuk mengesahkan dosis booster untuk orang yang tidak pernah memiliki banyak respons imun terhadap dua dosis pertama vaksin Moderna dan Pfizer -- yang menggunakan teknologi mRNA serupa.
Namun pejabat kesehatan AS mengatakan, terlalu dini untuk mempertimbangkan dosis booster karena kekebalan yang berkurang.
"Kami yakin cepat atau lambat, Anda akan membutuhkan booster untuk daya tahan dan perlindungan," kata Anthony Fauci dalam pengarahan Tim Tanggap Covid-19 Gedung Putih, Kamis lalu.
"Tapi, kami tidak yakin, bahwa orang lanjut usia atau non-lansia, yang tidak mengalami gangguan kekebalan memerlukan vaksin booster saat ini."
Baca juga: Apa Bedanya Moderna dengan Vaksin Lainnya? Ini Rangkuman Singkatnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.