Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 20:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Pertumbuhan kota dengan lampu yang gemerlap dan terang benderang memang membuat suasana menjadi lebih semarak.

Namun di sisi lain, perubahan itu memiliki konsekuensi tersendiri bagi hewan. Cahaya buatan itu membuat bintang-bintang menjadi tak terlihat, padahal banyak hewan yang mengandalkan bintang sebagai kompas untuk menentukan arah.

Belum ada penelitian yang secara spesifik melakukan studi efek polusi cahaya terhadap orientasi hewan.

Tetapi akhirnya, Dr James Foster dari Universitas Wurzburg, Jerman yang bekerja sama dengan para peneliti Universitas Lund di Swedia dan Universitas Witwatersrand di Afrika Selatan ini jadi salah satu pelopornya.

Baca juga: Kumbang Berusia 230 Juta Ditemukan di Kotoran Dinosaurus, Seperti Apa Wujudnya?

Mengutip Phys, (2/8/2021) peneliti melakukan studi terhadap kumbang kotoran Afrika Selatan (Scarabaeus satyrus) untuk mengetahui dampak polusi cahaya tersebut pada hewan.

Eksperimen dilakukan di Johannesburg dan daerah pedesaan di provinsi Limpopo, Afrika Selatan.

Kumbang kotoran Afrika Selatan merupakan salah satu spesies nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari.

Saat menemukan tumpukan kotoran, mereka akan membentuk bola-bola kecil dari kotoran tersebut dan menggulungnya ke tempat yang aman supaya dapat mengubur dan memakannya tanpa gangguan dari kumbang lain.

Untuk menghindari pesaing yang lain, maka mereka harus bergerak cepat dan sengaja menjauh dari tumpukan kotoran. Pergerakan itu mereka lakukan dalam garis lurus dan menggunakan panduan bintang untuk mempertahankan arah tersebut.

Sayangnya, hasil studi yang dipublikasikan di Current Biology menunjukkan, jika kumbang itu tak dapat menentukan arah di bawah langit penuh polusi cahaya.

Dalam kondisi alami, kumbang kotoran seharusnya menyebar menjauh dari tumpukan kotoran, sehingga memungkinkan mereka untuk menghindari persaingan satu sama lain.

Baca juga: Teka-teki Kumbang Bercahaya, Fosil 99 Juta Tahun Ini Beri Petunjuknya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com