Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 20:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

 

Tetapi ketika terdapat banyak cahaya buatan, kumbang-kumbang ini justru bergerak mendekati cahaya buatan, bukan menjauh satu sama lain.

Hal tersebut dapat meningkatkan persaingan dan membuang energi yang seharusnya tak perlu terjadi.

"Kumbang yang melihat polusi cahaya langsung berperilaku tak wajar, tetapi masih berorientasi. Tetapi kumbang yang melihat langit yang tercemar cahaya tanpa terhalang bangunan, benar-benar disorientasi," ungkap James Foster dari Universitas Wurzburg, Jerman.

Menurutnya, hal serupa juga bisa terjadi pada hewan lainnya.

"Polusi cahaya dapat memaksa mereka meninggalkan kompas bintang mereka dan terbang menuju cahaya buatan yang terang," tambahnya.

Dari sini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa hewan yang menghuni pedalaman antara kota dan hutan belantara, mungkin paling parah terkena polusi cahaya, karena tidak dapat melihat bintang atau lampu jalan.

 Baca juga: Polusi Cahaya Ancam Spesies Kelelawar di Dunia, Ini Solusinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com