Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Selalu Buruk, Ini 3 Macam Interaksi Obat yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 27/07/2021, 11:03 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, viral pernyataan dr Lois Owien yang mengatakan bahwa interaksi obat adalah penyebab pasien Covid-19 meninggal dunia.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketika seseorang meminum dua jenis obat atau lebih secara bersamaan, obat itu bisa menimbulkan interaksi atau efek yang tidak diinginkan. Inilah yang disebut dengan interaksi obat.

Pada pasien Covid-19, memang dokter akan memberikan sejumlah obat sesuai dengan kondisi dan gejala pasien.

Kendati demikian, pakar menegaskan bahwa kita tak perlu khawatir adanya interaksi obat pada pasien Covid-19. Asalkan obat diberikan sesuai dengan dosis dan pengawasan ahlinya, semuanya aman.

Baca juga: Memahami Interaksi Obat dan Cara Mencegahnya

"Sesuai dengan susunan kata yang ada, interaksi obat diartikan sebagai adanya suatu kaitan antar obat yang saling memengaruhi," kata Prof. Dr. apt. Retnosari Andrajati, Ms, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Sabtu (24/7/2021).

Interaksi obat akan terjadi apabila ada lebih dari satu obat yang dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi ini juga bisa terjadi antara obat dengan makanan, minuman, herbal, dan penyakit bawaan pasien.

Dilansir dari Medical News Today, Senin (26/7/2021), beberapa zat yang dapat menyebabkan interaksi obat - selain obat itu sendiri - adalah suplemen, makanan dan alkohol.

Ada berbagai macam gejala yang muncul saat orang mengalami interaksi obat, mulai dari merasakan sakit, merasa sangat lelah, atau sangat bersemangat usai mengonsumsi sejumlah obat atau zat lainnya.

Saat seseorang mengalami interaksi obat, efek yang dirasakan (baik itu negatif atau positif) biasanya tidak menimbulkan masalah atau tidak bermakna.

Namun, ada juga interaksi obat yang bisa menimbulkan masalah sehingga harus mendapat pengawasan dan perawatan lebih dari dokter.

Mengenal macam interaksi obat

Prof. Retnosari mengatakan bahwa interaksi obat tidak selalu buruk dan bisa memberikan efek positif.

Dia berkata, ada dua obat yang sengaja dicampur oleh produsen menjadi satu obat karena sudah terbukti memberikan efek positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com