Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2021, 13:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.comMakanan yang digoreng memang terasa lezat, namun makanan ini cenderung tinggi kalori dan lemak trans sehingga berefek negatif terhadap kesehatan.

Umumnya, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dibandingkan makanan yang tidak digoreng.

Misal, 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan 100 gram kentang goreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Di samping itu, dilansir dari Healthline, makanan yang digoreng biasanya menggunakan minyak dengan suhu yang sangat tinggi sehingga kemungkinan besar mengandung lemak trans.

Terlebih lagi jika menggunakan minyak sayur yang mungkin mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

Baca juga: Berapa Jumlah Kalori dalam Sepiring Nasi Goreng? Sains Jelaskan

Faktanya, sebuah penelitian mengatakan bahwa setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya akan meningkat.

Dampak negatif terlalu banyak makan gorengan

Dilansir dari WebMD, wanita yang makan lebih dari satu porsi ayam goreng atau ikan goreng dalam seminggu mengalami peningkatan risiko penyakit jantung.

“Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa total konsumsi makanan yang digoreng berhubungan dengan risiko lebih tinggi dari semua penyebab kematian dan juga kematian akibat penyakit kardiovaskular,” ujar Dr. Wei Bao, asisten profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Iowa.

Menurut Dr. Guy Lowell Mintz, Direktur Kesehatan Kardiovaskular & Lipidologi di Rumah Sakit Jantung Sandra Atlas Bass, mengatakan bahwa risiko tersebut tidaklah mengejutkan.

“Mengingat hubungan makanan yang digoreng dengan penambahan berat badan hingga obesitas serta peningkatan kolesterol dan trigliserida,” katanya.

Untuk penelitian terkait dampak negatif konsumsi gorengan, Bao dan rekan-rekan penelitinya menggunakan data dari Women’s Health Initiative.

Baca juga: Minyak Goreng Curah Dilarang, Pilih Alternatifnya yang Lebih Sehat

Hampir 107.000 wanita yang berusia 50 hingga 79 tahun ditanyai tentang pola makan mereka dan masalah kesehatan lainnya.

Para wanita tersebut telah terdaftar dalam penelitian antara tahun 1993 dan 1998. Para peneliti pun terus memantau kondisi mereka hingga tahun 2017.

Selama dua dekade, 31.588 wanita meninggal dunia, 9.320 di antaranya meninggal akibat masalah jantung, 8.358 meninggal akibat penyakit kanker, dan 13.880 meninggal karena penyebab lain.

Mintz mengatakan, wanita yang banyak mengonsumsi gorengan juga memiliki masalah lain yang memengaruhi jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com