Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2021, 14:03 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comTeh adalah salah satu minuman yang paling banyak diminum oleh masyarakat setelah air putih. Beberapa meminumnya di pagi hari atau bahkan meminumnya setelah makan. Teh terkenal sebagai salah satu minuman yang paling sehat.

Namun, muncul pertanyaan, mana yang lebih sehat antara es teh dan teh panas? Apakah suhu teh akan mempengaruhi kandungan nutrisi di dalam teh? Simak terus untuk mengetahui jawaban menurut penelitian ilmiahnya.

Teh kaya akan antioksidan

Jenis teh ada berbagai macam. Salah satunya adalah teh hijau yang mengandung antioksidan paling tinggi. Antioksidan merupakan zat penting dalam tubuh dan bermanfaat untuk mencegah kanker.

Beberapa kandungan antioksidan yang banyak terkandung dalam teh adalah katekin, xanthine, dan asam galat. Jumlah kandungan tersebut bisa beragam berdasarkan jenis teh dan cara menyeduhnya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di NCBI meneliti tiga jenis teh dengan tiga macam cara menyeduh yang berbeda. Hasilnya mungkin di luar dugaan Anda.

Baca juga: Segudang Manfaat Teh Hijau, Bisa Jadi Alternatif Minum Kopi

Cara menyeduh teh

Umumnya, orang akan menyeduh teh langsung dengan air panas. Beberapa lainnya percaya teh akan terasa lebih enak dengan merebus air bersama daun teh selama beberapa menit.

Namun, belakangan ada satu metode baru yaitu cold brew atau menyeduh dengan air dingin. Menyeduh dengan air dingin dipercaya akan menjaga kandungan antioksidan yang terkandung di dalam teh sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Penelitian di atas meneliti tiga cara menyeduh teh, menyeduh dengan air panas, menyeduh dengan air dingin, dan menyeduh dengan air panas kemudian. diberi es batu.

Cara pertama adalah cara yang umum dilakukan. Teh diseduh dengan air panas dengan suhu 75 sampai 95 derajat Celcius selama 3 sampai 4 menit.

Cara kedua, teh di seduh dengan air dingin bersuhu 4 derajat Celcius dan disimpan di kulkas selama 12 jam. Sedangkan cara terakhir, menyeduh teh dengan cara pertama dan setelahnya diberi es batu. Cara terakhir kita kenal juga dengan es teh.

Es teh vs teh panas

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teh yang diseduh dengan cara kedua, yaitu diseduh dengan air dingin menunjukkan kandungan antioksidan yang paling tinggi. Namun, cara ini agak menyulitkan karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk meminum teh.

Teh panas masih tetap mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Namun, peneliti menduga beberapa senyawa bioaktif dan antioksidan dalam teh rusak karena terkena suhu air yang panas. Padahal, prosesnya cukup singkat dan tanpa pemanasan seperti merebus yang mungkin menghasilkan suhu yang lebih tinggi.

Cara kombinasi menyeduh teh dengan air panas kemudian ditambahkan es ternyata memberikan hasil yang cukup mengejutkan. Hasilnya, kandungan antioksidannya cukup tinggi walau tidak setinggi metode pertama.

Baca juga: Manfaat Teh Daun Jati Cina, Ampuh Turunkan Kolesterol

Metode menyeduh kombinasi ini membuat teh mengeluarkan senyawa antioksidannya dengan cepat. Namun, penambahan es batu membuat suhu menurun dengan cepat dan mencegah rusaknya antioksidan lebih banyak seperti pada metode pertama.

Sehingga, jika Anda mengincar asupan antioksidan yang lebih tinggi namun tidak punya waktu lama untuk menyeduh teh, Anda bisa menggunakan cara kombinasi tersebut. Namun, rasa teh yang dihasilkan oleh teh yang diseduh air dingin tidak sekuat teh yang diseduh dengan air panas.

Jadi tinggal Anda sesuaikan dengan selera Anda, apakah Anda ingin meminum teh dengan rasa yang kuat, atau justru Anda ingin memaksimalkan kandungan antioksidan dalam minuman Anda dengan meminum es teh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com