Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Pfizer dan Moderna Segera Dipakai di Indonesia, Apa Bedanya dengan Vaksin Covid-19 Lainnya?

Kompas.com - 16/07/2021, 07:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Menyusul Moderna, vaksin Pfizer akhirnya mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan segera dipakai dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan asal Amerika Serikat, Pfizer, bersama mitranya dari BioNTech, Jerman, ini diberi nama vaksin Comirnaty.

BPOM telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin Comirnaty Pfizer di Indonesia pada Rabu (14/7/2021), seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers Penerbitan EUA Vaksin Comirnaty, Kamis (15/7/2021).

Vaksin Pfizer dan BioNTech, kata Penny, menggunakan platform messenger RNA (mRNA).

Tak hanya vaksin Pfizer yang menggunakan platform tersebut karena vaksin Covid-19 Moderna yang juga segera dipakai di Indonesia dikembangkan dengan teknologi yang sama, yakni berbasis mRNA.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Dosis Kedua Efektif Cegah Covid-19, CDC Jelaskan

 

 

Lantas, apa perbedaan vaksin Moderna dan Pfizer yang segera dipakai di Indonesia dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya?

Vaksin Covid-19 pertama yang digunakan di Indonesia, yakni yang diproduksi Sinovac Biotech asal China.

Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna, teknologi yang digunakan dalam pengembangan vaksin Sinovac bukanlah metode baru. Sebab, vaksin tersebut dikembangkan dari virus utuh, yakni dari SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19 yang dilemahkan yang disebut inactivated viruses.

Tujuannya adalah untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Vaksin mRNA mengajari sel tubuh

Konsep vaksin Covid-19 tersebut memberikan perlindungan pada tubuh terhadap serangan infeksi virus corona, berbeda dengan konsep yang disematkan pada vaksin Pfizer dan Moderna yang membawa platform mRNA, yang mana vaksin tersebut segera dipakai di Indonesia dalam waktu dekat ini.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Lebih Manjur pada Pria, Studi Jelaskan

Ilustrasi jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan Moderna berbasis teknologi genetik yang disebut mRNA (messenger RNA). SHUTTERSTOCK/Nixx Photography Ilustrasi jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan Moderna berbasis teknologi genetik yang disebut mRNA (messenger RNA).

Vaksin mRNA adalah jenis vaksin baru yang juga berperan dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit menular, dikutip dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Menurut informasi yang diterbitkan CDC, vaksin mRNA Pfizer dan Moderna bekerja dengan mengajari sel tubuh kita cara membuat protein, yang dapat memicu respons imun di dalam tubuh.

Respons imun tersebut yang akan menghasilkan antibodi, dan itulah yang akan melindungi kita dari infeksi jika virus corona yang sebenarnya memasuki tubuh.

Cara kerja vaksin mRNA Covid-19

Vaksin Pfizer dan Moderna adalah dua vaksin mRNA di Indonesia yang disuntikkan pada otot lengan atas. Setelah mRNA berada di dalam sel kekebalan, sel akan menggunakannya untuk membuat potongan protein.

Baca juga: Studi: Vaksin Pfizer dan Moderna Lindungi Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir

 

Selanjutnya, setelah potongan protein ini terbentuk, lama-lama sel akan memecah instruksi (mRNA) dan membuangnya.

Sel kemudian akan menampilkan potongan protein di permukaannya, dan sistem kekebalan tubuh kita akan mengenali bahwa protein itu tidak seharusnya ada di sana.

Sistem kekebalan ini kemudian akan mulai membangun respons kekelan dan membuat antibodi.

Pada akhir proses, tubuh kita telah belajar bagaimana melindungi dari infeksi di masa depan.

Manfaat vaksin mRNA yang dikembangkan Pfizer dan Moderna yang segera dipakai di Indonesia, seperti semua vaksin yang ada saat ini, yakni mereka yang divaksinasi mendapatkan perlindungan dari risiko sakit parah dari akibat infeksi Covid-19.

Baca juga: Pfizer Janjikan Vaksin Covid-19 mRNA Bisa Disimpan pada Suhu Tinggi

Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19, vaksinasi Covid-19, efek samping vaksin. Bekas suntikan vaksin pada sejumlah penerima vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) di Amerika Serikat tunjukkan reaksi kulit.SHUTTERSTOCK/Africa Studio Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19, vaksinasi Covid-19, efek samping vaksin. Bekas suntikan vaksin pada sejumlah penerima vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) di Amerika Serikat tunjukkan reaksi kulit.

Kendati merupakan vaksin yang dikembangkan melalui teknologi genetik, vaksin Pfizer dan Moderna tidak akan memengaruhi atau berinteraksi dengan DNA kita dengan cara apa pun.

Teknologi vaksin mRNA di masa depan memungkinkan satu vaksin memberikan perlindungan untuk beberapa penyakit, sehingga mengurangi jumlah suntikan yang diperlukan untuk perlindungan terhadap penyakit umum yang dapat dicegah dengan vaksin.

Bahkan saat ini, vaksin Pfizer dan Moderna adalah dua vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA, dan disebut-sebut sebagai vaksin virus corona paling kuat di dunia.

Hal itu didasarkan pada data hasil uji klinis fase 3 yang diumumkan Pfizer dan Moderna, serta data penelitian dari sejumlah pakar vaksin di seluruh dunia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer-BioNtech, Mana Lebih Unggul?

 

Vaksin Moderna resmi mengantongi izin BPOM pada 2 Juli lalu. Vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat itu memiliki efikasi atau kemanjuran yang cukup tinggi hingga 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun, dan 86,4 persen pada kelompok usia di atas 65 tahun.

Sedangkan vaksin Pfizer, seperti disampaikan Penny, efikasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA ini mencapai di atas 95 persen pada kelompok usia 19 tahun ke atas.

Akan tetapi, efikasi vaksin Pfizer pada kelompok remaja usia 12-15 tahun mencapai 100 persen, yang artinya vaksin mRNA ini memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam melindungi dari infeksi Covid-19.

Kedua vaksin mRNA di Indonesia ini yang akan melengkapi kebutuhan vaksinasi Covid-19 dan upaya percepatan dalam rangka pengendalian pandemi virus corona.

Vaksin Pfizer dan Moderna menjadi dua dari empat vaksin Covid-19 yang menunjukkan efektivitas dalam melawan varian-varian virus corona, salah satunya Covid-19 varian Delta.

Baca juga: Vaksin Oxford Lebih Cocok bagi Dunia Dibandingkan Pfizer dan Moderna, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com