Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Moderna Dapat Izin BPOM, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Kompas.com - 02/07/2021, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Vaksin Moderna akhirnya dapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan di Indonesia. Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari vaksin Covid-19 buatan Amerika Serikat ini?

Secara resmi, Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan penerbitan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 Moderna, Jumat (2/7/2021).

Dalam konferensi pers virtual, Penny mengatakan, penerbitan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Moderna tersebut berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM.

Penny mengungkapkan, data hasil uji klinis menunjukkan bahwa efikasi vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun, dan 86,4 persen pada kelompok usia di atas 65 persen.

Data tersebut juga menyebutkan bahwa vaksin Moderna ini aman digunakan pada kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dari vaksin Moderna.

Baca juga: Vaksin Moderna Generasi Baru Mulai Diuji untuk Cegah Varian Virus

 

1. Vaksin Moderna berbasis mRNA

Vaksin Moderna yang telah memperoleh izin penggunaan darurat dari BPOM untuk digunakan di Indonesia ini, dikembangkan menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan Pfizer dan BioNTech.

Yakni, menggunakan teknologi messenger RNA atau mRNA, yang mana molekul genetik yang dibaca oleh mesin sel guna membangun protein di dalam sel. Ini adalah teknologi pengembangan vaksin paling baru yang pernah digunakan.

Seperti diberitakan Kompas.com, 20 November 2020 lalu, pada vaksin Moderna berisi mRNA yang telah diinstruksikan untuk membangun protein spike virus corona.

Protein spike pada virus corona adalah komponen yang digunakan virus menginfeksi sel inang manusia.

Cara kerja vaksin Moderna yang telah dapat izin BPOM ini, yakni akan menginduksi sel manusia untuk membuat protein tersebut dan sistem kekebalan selanjutnya akan membuat antibodi untuk menempel pada protein spike.

Baca juga: Suntikan Ketiga Vaksin Moderna Tingkatkan Kekebalan terhadap Varian Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com