Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Virus Corona, Peneliti Korea Selatan Coba Gunakan Bakteri

Kompas.com - 22/06/2021, 16:10 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Komunitas ilmiah dunia terus mencari cara untuk melawan pandemi virus corona. Seperti yang tengah dilakukan peneliti di Korea Selatan berupaya mencari obat untuk melawan Covid-19.

Studi ini dilakukan peneliti dari Yonsei University, Korea Selatan, dengan cara mengeksplorasi ekosistem mikroba, yakni bakteri dalam usus manusia.

Para peneliti di kampus ini telah menemukan bahwa bakteri komensal tertentu yang berada di usus manusia dapat menghasilkan senyawa yang bisa menghambat infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Penelitian ini dipresentasikan di World Microbe Forum, pertemuan daring American Society for Microbiology (ASM), Federation of European Microbiological Societies (FEMS), dan beberapa masyarakat lain yang akan berlangsung online pada 20-24 Juni.

Baca juga: WHO: Varian Lambda Memiliki Beberapa Mutasi Virus Corona

 

Temuan klinis sebelumnya menunjukkan, beberapa pasien dengan Covid-19 sedang hingga berat memiliki gejala gastrointestinal.

Sedangkan, sebagian pasien Covid-19 lainnya menunjukkan infeksi virus corona hanya pada paru-paru.

"Kami bertanya-tanya apakah apakah bakteri penghuni usus dapat melindungi dari invasi virus," kata Mohammed Ali, mahasiswa kedokteran di Yonsei University, Korea Selatan.

Untuk menyelidiki hipotesis ini, para peneliti menyaring bakteri dominan yang menghuni usus untuk diuji apakah dapat melawan virus corona SARS-CoV-2.

Baca juga: Studi: Varian Alpha dan Beta Tidak Sebabkan Viral Load Virus Corona Tinggi

 

Ilustrasi varian virus corona, nama varian virus corona. WHO menetapkan nama baru varian virus corona menggunakan alfabet Yunani. Di mulai dari varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, dan lain sebagainya.SHUTTERSTOCK/Lightspring Ilustrasi varian virus corona, nama varian virus corona. WHO menetapkan nama baru varian virus corona menggunakan alfabet Yunani. Di mulai dari varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, dan lain sebagainya.

Hasil pengamatan, kata Ali, kemudian menunjukkan bahwa Bifidobacteria, yang sebelumnya telah terbukti dapat menekan bakteri lain seperti H. pylori, ternyata memiliki aktivitas dalam melawan invasi patogen. Bahkan, Bifidobacteria juga telah terbukti aktif dapat melawan sindrom iritasi usus.

Selanjutnya, para peneliti menggunakan mesin pembelajaran untuk mencari senyawa penangkal penyakit potensial dalam basis data yang mengandung molekul yang diproduksi oleh mikroba.

Mereka kemudian menemukan beberapa hal yang mungkin terbukti berguna dalam melawan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Untuk melatih model kami, kami memanfaatkan kumpulan data virus corona sebelumnya di mana beberapa senyawa diuji terhadap target dari virus corona," kata Ali.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Melawan Virus Corona Varian Delta

 

Ali menambahkan bahwa pendekatan ini tampaknya signifikan, karena target tersebut memiliki kesamaan fitur dengan virus SARS-CoV-2.

Lebih lanjut Ali menekankan sifat ekologis dari pendekatannya dalam pekerjaan ini, bahwa dengan mengamati banyak antibiotik dan terapi kanker yang ada adalah senyawa yang digunakan bakteri untuk bersaing satu sama lain dalam saluran pencernaan, dan ini awalnya dimurnikan dari sekresi mikroba.

"Menemukan mikroba yang mengeluarkan molekul anti-virus corona akan menjadi metode yang menjanjikan untuk mengembangkan probiotik alami atau rekayasa untuk memperluas teknik pencegahan terapeutik kami, untuk menyediakan cara yang lebih berkelanjutan untuk memerangi infeksi virus corona," kata Ali.

Baca juga: Benarkah Varian Baru Virus Corona Tak Terdeteksi Tes Antigen? Begini Penjelasan Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com